Selasa 16 Oct 2018 15:13 WIB

Palestina: Australia Pertaruhkan Hubungan Negara Muslim

PM Australia berencana memindahkan kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki (kiri) bersama Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan kepada media usai mengadakan pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (16/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki (kiri) bersama Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan kepada media usai mengadakan pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Palestina Riad al-Maliki meminta Pemerintah Australia mempertimbangkan kembali wacana pemindahaan Kedutaan Besar Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Menurut Riad, rencana tersebut akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai penyelesaian konflik Palestina dan Israel melalui "solusi dua negara". Hal itu juga akan mempertaruhkan hubungan ekonomi Australia dengan negara-negara Arab dan Muslim di seluruh dunia.

"Saya berharap Australia bisa mempertimbangkan kembali sikap mereka sebelum melaksanakan aksi," kata Riad dalam pernyataan pers bersama dengan Menlu RI Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa (16/10).

Riad secara khusus juga mengapresiasi inisiatif Menlu Retno dan Presiden Joko Widodo yang berkomunikasi langsung dengan Pemerintah Australia terkait isu ini. Ia menegaskan dukungan Indonesia untuk perjuangan kemerdekaan Palestina.