REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang berhasil mengumpulkan zakat dari masyarakat sebesar Rp 16,3 miliar hingga kuartal III 2018. Angka ini menyentuh 68 persen dari target pengumpulan zakat tahun 2018 sebesar Rp 22,5 miliar.
Ketua Baznas Kota Padang Epi Santoso menyebutkan, pihaknya optimistis target pengumpulan zakat bisa terkumpul sebelum akhir tahun ini. Sejumlah langkah, terutama sosialisasi langsung kepada masyarakat dilakukan untuk mengumpulkan labih banyak lagi zakat umat.
"Sosialisasi ini termasuk meningkatkan kepercayaan masyarakat agar zakatnya bisa dikelola Baznas," jelas Epi, Selasa (16/10).
Kota Padang dan Sumatra Barat pada umumnya memiliki kekhususan soal pengumpulan zakat. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mewajibkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menyisihkan gajinya untuk zakat. Artinya, aliran zakat yang masuk ke Baznas bersifat kontinyu. Tercatat, 85 persen zakat yang terkumpulkan oleh Baznas Kota Padang berasal dari zakat ASN Kota Padang.
"Sisanya, dari masyarakat, pengusaha, pihak ketiga dan lainnya. Masyarakat tak perlu khawatir lagi menyalurkan zakat ke Baznas. Sebab telah dilakukan pemeriksaan keuangan Baznas kepada akuntan publik agar transparan," kata Epi.
Epi menjelaskan, penyaluran dana zakat dilakukan sesuai syariat Islam. Baznas tetap fokus kepada delapan asnaf termasuk fakir, miskin, mualaf, orang yang tidak mampu membayar hutang, ibnu sabil, amil, dan lainnya.
"Kami pastikan orang yang menerima zakat adalah mereka yang masuk dalam asnaf yang delapan tersebut," katanya.