Selasa 16 Oct 2018 17:17 WIB

Bappenas: Ekspor Turun Karena Perang Dagang

Perang dagang menyebabkan permintaan global terpengaruh.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Friska Yolanda
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai, perang dagang antara AS dan Cina menjadi penyebab penurunan ekspor Indonesia. Untuk diketahui, ekspor Indonesia pada September 2018 mencapai 14,83 miliar dolar AS atau turun 6,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 

"Ekspor turun itu bisa dua hal yakni karena harga komoditas seperti sawit turun, dan dampak trade war. Itu menyebabkan permintaan global terpengaruh," kata Bambang di kantor Bappenas, Jakarta pada Selasa (16/10). 

Meski begitu, Bambang menjelaskan, penurunan ekspor terkompensasi oleh penurunan impor yang lebih tinggi. Impor pada September 2018 mencapai 14,6 miliar dolar AS atau turun 13,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya.  Sehingga, pada September 2018 terjadi surplus sebesar 230 juta dolar AS. 

Menurut Bambang, penyebab defisit neraca dagang Indonesia tahun ini adalah aktivitas impor migas yang menyebabkan defisit perdagangan migas. Dia mengatakan, pada September 2018 sudah mulai terjadi penurunan impor migas meski defisit migas tetap ada yakni sebesar 1 miliar dolar AS.