REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar soft opening jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau kerap disebut skybridge yang berlokasi di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/10) lalu. Jalan Jatibaru yang berada di bawah skybridge kembali dibuka. Baik dari arah pasar Tanah Abang menuju Stasiun Tanah Abang, maupun sebaliknya.
Sebelumnya, Jalan Jatibaru ditutup selama pembangunan skybridge. Sehingga kendaraan yang akan melalui Jalan Jatibaru hanya sampai di putaran bawah flyover di depan Stasiun Tanah Abang. Kendaraan juga dialihkan melalui flyover Jatibaru untuk menuju ke Slipi atau Palmerah, Jakarta Barat, atau untuk berbalik ke Pasar Tanah Abang.
Meski Jalan Jatibaru sudah dibuka kembali. Namun sisa galian masih terlihat di beberapa titik yang diberi garis pembatas berwarna kuning-hitam. Sejumlah kendaraan pun terlihat berjalan perlahan saat melalui jalan tersebut.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Pinontoan mengatakan, meski sudah dibuka kembali, kendaraan yang melintas di jalan tersebut masih dibatasi. Hal ini untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan.
"Sejauh ini masih angkot (angkutan umum) dan motor saja yang melintas," ujar Yorry ketika dihubungi Republika, Selasa (16/10).
Selain itu, ia juga menambahkan, masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan terkait dengan skybridge, terutama ramp dan halte. Berdasarkan pantauan Republika di lapangan, pada Selasa (16/10), tiang-tiang besi penyangga lainnya untuk pejalan kaki pun sudah mulai terpasang. Nantinya tiang-tiang tersebut menghubungkan skybridge menuju Blok G Tanah Abang.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan sejak Senin (15/10) petang, Jalan Jatibaru dibuka dua arah bagi kendaraan umum sebagai langkah uji coba. Hal ini menindaklanjuti rekomendasi dari Ombudsman Republik Indonesia.
Irwandi menjelaskan, selama uji coba, Pemprov DKI Jakarta sementara waktu hanya memperbolehkan sepeda motor melintas di jalur tersebut. Sedangkan, kendaraan umum belum semuanya diizinkan melintas di lokasi.
"Selama uji coba jamnya juga kita batasi untuk keperluan pengerjaan skybridge agar cepat rampung," kata Irwandi.
Uji coba pembukaan Jalan Jatibaru dimulai pada Senin (15/10) pukul 17.00 WIB-19.00 WIB dan Selasa (16/10) pukul 04.00 WIB-19.00 WIB. Kebijakan ini diberlakukan hingga 30 Oktober 2018 nanti.
Kepala Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Pusat, Harlem Simanjuntak menambahkan, untuk sterilisasi jalur, pihaknya mengerahkan 50 personel di setiap titik. Petugas Satpol PP juga membantu menghalau para pedagang kaki lima (PKL).
"Kita akan siagakan sekaligus evaluasi apa saja rambu yang dibutuhkan di sepanjang jalur ini sebelum diajukan ke dinas," kata Harlem.
Jalan Jatibaru Raya sebelumnya sempat ditutup setelah sebagian badan jalan dipergunakan untuk penempatan PKL sementara sebagian jalan lainnya dipergunakan hanya untuk jalur Transjakarta. Setelah ada desakan dari Ombudsman RI dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang mulai dirampungkan, Jalan Jatibaru mulai dibuka dengan memindahkan lokasi berjualan para pedagang ke JPM dan pasar Blok F.
Jalan Jatibaru Raya sendiri akan kembali dibuka seluruhnya setelah bagian bawah JPM steril dari seluruh bahan bangunan, sehingga aman dilalui kendaraan. Para pedagang yang berjualan di JPM Tanah Abang akan dikenai biaya pelayanan sebesar Rp 500 ribu tiap bulan, yang meliputi listrik, keamanan dan kebersihan.
JPM Tanah Abang merupakan jembatan penghubung Stasiun Tanah Abang hingga ke Blok G. Jembatan ini akan menjadi jembatan antarmoda yang berintegrasi langsung dengan Stasiun Tanah Abang.
Selain itu, nantinya, di dekat pintu keluar Stasiun Tanah Abang yang terletak di bawah flyover Jatibaru akan dipasang ramp (jembatan penghubung) untuk memudahkan pejalan kaki dan penyandang disabilitas saat melintasi jembatan penghubung ini.
JPM Tanah Abang dibangun sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter. Lokasinya tepat berada di atas Jalan Jatibaru, dari depan pintu stasiun hingga pasar Blok F melewati Pasar Blok G.