REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang pendiri Microsoft Corp, Paul Allen, meninggal pada usia 65 tahun. Sebelumnya ia telah beberapa waktu belakangan berjuang melawan kanker.
Reuters mengutip keterangan resmi dari keluarga Allen, menyebutkan sang teknokrat meninggal karena komplikasi limfoma non-Hodgkin. Dia baru mengungkapkan sedang menjalani pengobatan untuk penyakit tersebut awal Oktober ini, sebelumnya dia mendapatkan perawatan yang sama pada 2009.
Awal 1980an, sebelum dia meninggalkan Microsoft pada 1983, Allen pernah terkena limfoma Hodgkin.
Paul Gardner Allen, kelahiran 21 Januari 1953, sembuh dari kanker setelah mendapatkan radiasi, namun, dia didiagnosis mengalami limfoma non-Hodgkin, sejenis kanker darah, pada 2009. Dia sempat terbebas dari penyakit itu pada April 2010, namun, kembali muncul tahun ini.
Beberapa orang yang mengenal Allen menyebutnya sebagai sosok yang tertutup, termasuk CEO Microsoft yang sekarang menjabat Satya Nadella mengatakan Allen adalah orang yang "pendiam dan teguh" dan mampu mengubah dunia.
Semasa hidupnya Allen dikenal banyak berteman dengan musisi kelas dunia, termasuk vokalis U2 Bono. Meski pun begitu, dia lebih suka bersembunyi dari popularitasnya di Mercer Island, dekat dengan Danau Washington dari Seattle, tempatnya tumbuh.
Paul Allen disebut sebagai orang yang membujuk teman sekolahnya Bill Gates untuk DO dari Harvard untuk memulai perusahaan perangkat lunak ini.
Allen keluar dari Microsoft pada 1983, sebelum Microsoft mendunia, karena berselisih paham dengan Bill Gates. Tapi, dia tetap mendapatkan bagian dari investasinya.
Gates menyebut kerja sama mereka di Microsoft berfokus pada memperkuat komunitas, dia juga merasa kehilangan kawan lamanya. "Hati saya sedih karena salah satu teman lama, teman tersayang, meninggal," kata Gates dalam keterangan resmi.