Rabu 17 Oct 2018 08:35 WIB

Trump Sebut Bank Sentral AS Sebagai Ancaman Terbesar

Presiden Trump kerap menyampaikan kritik terhadap Bank Sentral AS

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump menyampaikan lebih banyak kritik pada bank sentral negara tersebut, Federal Reserve (Fed), dalam sebuah wawancara pada hari Selasa (16/10). Dia menambahkan ketidakpuasannya kepada Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang sering dia kritik di depan umum.

"Ancaman terbesar saya adalah The Fed. Saya menempatkan beberapa orang lain di sana saya juga tidak terlalu senang, tetapi untuk sebagian besar saya sangat senang dengan orang-orang,” katanya.

Minggu lalu, Trump mengkritik bank sentral AS dua kali, mengatakan bahwa pihaknya menaikkan suku bunga dengan sangat cepat sehingga mengancam kesehatan ekonomi negara itu. Meskipun demikian, dalam menghadapi pasar tenaga kerja yang panas dan tanda-tanda inflasi, Fed telah memasuki pengetatan kebijakan secara bertahap dan diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan Desember.

Presiden AS sebelumnya enggan mengkritik bank sentral karena kemandiriannya dipandang penting untuk stabilitas ekonomi. Tapi Trump dalam seminggu terakhir menyebut The Fed 'gila', 'konyol', dan 'terlalu manis'.

Trump mengatakan dia tidak berusaha mengusir Powell, yang ditunjuknya menggantikan mantan Gubernur The Fed, Janet Yellen. Presiden juga menunjuk dua dari tiga pembuat kebijakan lainnya di Dewan Gubernur yang kuat, Randal Quarles dan Richard Clarida.

“Bisakah saya jujur? Saya tidak menyalahkan siapa pun. Saya menaruh (Powell) di sana. Dan mungkin itu benar, mungkin itu salah, tapi saya menaruhnya di sana," kata Trump dalam wawancara.

The Fed secara independen membuat keputusan kebijakan tetapi secara teratur melapor ke Kongres. Data sejak pertemuan terakhir Fed pada September telah sejalan dengan potret ekonomi yang kuat, dan pembuat kebijakan telah mengatakan mereka berharap untuk melanjutkan siklus kenaikan suku bunga yang dimulai pada akhir 2015.

Perwakilan Partai Republik, Jeb Hensarling, yang ditetapkan untuk pensiun sebagai ketua Komite Layanan Keuangan Kongres AS yang mengawasi bank sentral, mengatakan Trump jelas memiliki gayanya sendiri. "Tapi saya tidak berpikir fakta bahwa ia telah secara terbuka mengkritik the Fed, dalam bentuk atau bentuk apa pun, akan mempengaruhi independensi,” kata Hensarling.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement