REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Polisi federal Brasil mengajukan tuntutan baru terhadap Presiden Michel Temer pada Selasa (16/10). Polisi merekomendasikan Temer untuk diadili atas kasus korupsi, pencucian uang, dan terlibat dalam aksi kriminal karena diduga menerima suap dari perusahaan manajemen pelabuhan.
Laporan investigasi Temer telah diajukan ke pengadilan tertinggi negara dan telah diperoleh oleh Associated Press.
Laporan yang ditandatangani oleh penyidik Cleyber Malta Lopes itu juga menyatakan aset Temer harus dibekukan. Dakwaan tersebut juga melibatkan salah satu putri Temer yaitu Maristela Temer dan dua pembantu dekatnya.
Jaksa Agung Raquel Dodge akan diberi waktu 15 hari untuk memutuskan apakah akan melanjutkan kasus ini. Jika dia setuju, dua pertiga dari anggota majelis rendah Kongres harus memilih untuk mengizinkan persidangan yang akan menangguhkan jabatan Temer yang masa jabatannya berakhir pada 31 Desember mendatang.
Anggota parlemen Brasil telah menolak persidangan terkait dua tuduhan korupsi sebelumnya yang ditujukan pada Temer. Temer menjabat pada 2016 setelah Presiden Dilma Rousseff dimakzulkan.
Baca juga, Calon Presiden Brasil Ditikam Saat Kampanye.
Pengacara Temer mengatakan dia belum diberi akses terhadap laporan terbaru polisi itu. Sejak penyelidikan dimulai, Temer membantah menerima suap terkait keputusannya tentang manajemen pelabuhan.
Penyelidikan ini melibatkan keputusan yang ditandatangani oleh Temer pada 2017 untuk memperpanjang konsesi di pelabuhan Santos dari 25 hingga 35 tahun. Polisi federal mengatakan renovasi di rumah Maristela Temer di Sao Paulo antara 2013 dan 2015 diduga menggunakan uang suap yang ditujukan kepada presiden melalui ajudannya Lima Filho.
Para eksekutif perusahaan J & F mengatakan mereka membayar 280 ribu dolar AS kepada Lima Filho sebagai imbalan atas bantuan politik Temer.
Temer selamat dari persidangan yang diajukan mantan Jaksa Agung Rodrigo Janot, karena Kongres tidak menyetujui persidangan itu. Namun Temer kembali tersandung skandal-skandal yang berulang-ulang sehingga ia gagal mewujudkan reformasi yang dijanjikan sekutu politiknya.