Rabu 17 Oct 2018 12:22 WIB

Warga Palestina Tanggapi Rencana Australia Pindahkan Kedubes

PM Australia berencana mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Red: Nur Aini
Ribuan warga Palestina memprotes pemindahan Kedubes AS di Yerusalem.
Foto: the Palestine Chronicle.
Ribuan warga Palestina memprotes pemindahan Kedubes AS di Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Warga Palestina banyak yang memberikan reaksi kecewa dan marah atas kemungkinan Australia memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Sementara, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan langkah itu akan memajukan proses perdamaian Israel-Palestina. Namun, Wakil Palestina mengatakan tindakan Australia malah akan menghancurkan proses tersebut.

Pejabat senior Palestina Nabil Shaath mengatakan Morrison tampaknya menggunakan pertimbangan politik jangka pendek dalam negeri guna melakukan kebijakan luar negeri. "Secara politik ini akan menghancurkan harapan akan adanya perdamaian." kata Shaath.

"Ini sama sekali tidak membantu, namun hanya untuk meningkatkan kemungkinan pemerintah menang di Wentworth di Australia."