Rabu 17 Oct 2018 17:13 WIB

Realisasi Penerbitan SBN Turun 19 Persen

Realisasi penerbitan SBN ini rata-rata mengalami penurunan sejak 2015.

Red: Friska Yolanda
Rapat kerja Badan Anggaran DPR dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Kementerian PPN tentang Penetapan Postur Sementara RAPBN 2019 di Ruang Rapat Banggar DPR, Jakarta, Senin (15/10).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Rapat kerja Badan Anggaran DPR dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Kementerian PPN tentang Penetapan Postur Sementara RAPBN 2019 di Ruang Rapat Banggar DPR, Jakarta, Senin (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) hingga akhir September 2018 tercatat sebesar Rp 308,76 triliun. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan realisasi ini mengalami penurunan 19 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. 

"Penurunan ini menunjukkan kehati-hatian kita dalam situasi yang tidak pasti," kata Luky dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (17/10).

Realisasi penerbitan SBN (neto) telah mencapai Rp 308,76 triliun atau 74,5 persen dari target yang ditetapkan pemerintah di 2018. Realisasi penerbitan SBN ini tercatat turun 19 persen, dibandingkan periode sama tahun 2017 yang mencapai sebesar Rp381,7 triliun.

Realisasi penerbitan SBN ini rata-rata mengalami penurunan sejak 2015. Hal ini karena pemerintah terus berupaya mengurangi biaya utang, mengelola cash management dan mempertimbangkan volatilitas pasar keuangan.