REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Upaya pemadaman kebakaran hutan lereng gunung Merbabu, di wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah akan dilaksanakan sampai api benar-benar padam. Selain tetap mengoptimalkan pemadaman api secara manual, upaya pemadaman juga sudah mendapatkan dukungan helikopter water bombing Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Insidental Commando, Letkol Inf Prayoga Erawan yang turun langsung hingga lokasi kebakaran Pos II mengatakan, sebanyak tiga SAR Unit (SRU) kembali melakukan upaya pemadaman dan melokalisir api secara manual. Sementara dukungan pemadaman api dari udara, hari ini juga sudah mulai dilakukan dengan water bombing, menggunakan pesawat helikopter MI 8 dari BNPB.
Berdasarkan pantauan di lokasi kebakaran, Rabu (17/10), lanjutnya, untuk titik api di sekitar pos II atau di atas Dusun Tekelan, Desa Batur sudah tidak terlihat. Karena tanaman perdu dan rumput di lokasi ini sudah habis terbakar.
Kendati begitu, dukungan pemadaman dari udara tetap dilakukan. Terutama untuk dua lokasi titik api yang masih berkobar, di atas Dusun Macanan serta Dusun Ngaduman.
“Upaya pemadaman ini, akan dilakukan sampai titik api yang ada di dua area yang terbakar ini benar-benar padam,” ungkap Prayoga, yang juga Komandan Kodim (Dandim) 0714/Salatiga ini.
Ia juga menjelaskan, untuk teknis pemadaman dari udara dilakukan dengan mengebom titik-titik api dengan air. Selanjutnya, tim pemadam manual membuat sekat untuk melokalisir api. “Jadi, sementara helikopter kembali untuk ngambil air, tim pemadaman yang melibatkan unsur relawan, TNI, Polri, Satpol PP dan masyarakat Peduli Api (MPA) menggali tanah untuk melokalisir supaya api tidak menyebar,” jelasnya.
Untuk upaya ini, personil yang terlibat mencapai 200-an orang. Ia berharap langkah-langkah yang dilaksanakan ini dapat segera memadamkan api yang membakar hutan lereng Merbabu, sejak Ahad (14/10) tersebut. “Mudah- mudahan, kerja keras ini bisa segera membuahkan hasil dan api bisa dipastikan padam, tertama di kawasan yang hingga hari ini masih terbakar,” tandas Prayoga.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Semarang, Ngesti Nugraha mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang akan memperbaiki kerusakan pipa air yang rusak akibat terbakarnya hutan lereng gunung Merbabu ini. Dampak dari kebakaran ini, jelasnya, telah berdampak pada suplai air bersih bagi warga yang ada di empat Dusun. Masing-masing Dusun Tekelan, Ngaduman, Macanan, serta Dusun Ngelo.
Karena sumber air bagi warga ini memang diambil dari mata air yang instalasinya melalui kawasan yang ikut terbakar. “Informasi dari warga, pipa PE berdiameter 3 inci yang terbakar panjangnya mencapai 250 meter,” jelasnya.
Sedangkan kebutuhan air bersih warga di empat dusun ini, lanjut Ngesti, untuk sementara dipenuhi dari dropping air bersih Badan Penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Semarang.
“Sebelum api benar-benar padam dan instalasi pipa yang terbakar bisa diperbaiki, dropping air masih akan dilakukan oleh BPBD Kabupaten Semarang, seperti hari ini kembali dilakukan dropping air bersih,” kata Wabup.