REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Yatim Mandiri akan menggelar Olimpiade Matematika dan Alquran (Omatiq) 2018 tingkat sekolah dasar di di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta. Olimpiade ini disebut sebagai olimpiade terbesar yang diikuti anak yatim dan dhuafa di Indonesia.
Puncak acara olimpiade ini akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2018 mendatang. General Manager Program Yatim Mandiri, Hendy Nurrohmansyah mengatakan, Omatiq tahun ini merupakan yang ketigakalinya diselenggarakan oleh Yatim Mandiri. Tahun ini akan diikuti 210 anak yatim dan dhuafa.
"Ini tahun ketiga, perbedaan dengan tahun sebelumnya pertama dari sisi jumlah pesertanya. Tahun pertama, kurang dari 100, tahun kedua kurang dari 200, tahun ini 210 anak yang kami undang," ujar Hendy kepada Republika.co.id usai konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/10).
Menurut Hendy, sebenarnya ada ribuan peserta yang mengikuti Olimpiade ini. Mereka berasal dari Sanggar Genius dari 44 Kota dan Kabupaten yang merupakan binaan Yatim Mandiri. Namun, kemudian diseleksi menjadi 210 peserta. "Ini pesertanya dari seluruh sanggar ada 4.000, namun yang berangkat ke Jakarta disaring menjadi 210 anak," ucapnya.
Dia menuturkan, 210 peserta itu nantinya akan dikumpulkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Karena, pada Jumat (19/10) mereka akan diseleksi lagi untuk masuk ke babak grand final Sabtu (20/10) mendatang.
Sebelum mengikuti olimpiade ini, menurut dia, para siswa yang terdiri atas anak yatim dan dhuafa itu telah diajari pelajaran matematika dan Alquran di Sanggar Genius. Menurut Hendy, kedua pelajaran itu merupakan ilmu dasar yang kelak dapat menjadi bekal pendidikan pada jenjang selanjutnya. "Matematika dan Alquran dipilih karena kami ingin membekali kebutuhan dasar bagi kehidupan mereka kelak," kata dia.
Sementara itu, General Manager Regional Office III Yatim Mandiri sekaligus Ketua Pelaksana, Sugeng Riyadi mengklaim, acara yang dibuatnya itu olimpiade terbesar untuk anak yatim dan dhuafa. Total hadiah untuk para pemenang Omatiq kali ini juga cukup besar yaitu senilai Rp 135 juta.
Selain mendapat hadiah, para peserta juga nantinya akan diajak wisata edukasi di Jakarta "Ini adalah olimpiade yatim, dhuafa terbesar bahkan sedunia kalau ada selain kita," jelas Sugeng.