REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lomba lari terbesar di Indonesia, Jakarta Marathon akan kembali digelar pada Ahad (28/10) mendatang. Sebanyak 16.500 pelari telah terdaftar, dan 1.585 di antaranya adalah peserta mancanegara yang datang dari 50 negara.
Chairman Jakarta Marthon, Sapta Nirwandar mengatakan, dengan dukungan dari PT PLN Persero maka tahun ini Jakarta Marathon mengusung nama Electric Jakarta Marathon 2018 dengan tema "Energi Optimisme".
"Semoga dapat semakin menyulut energi para runners Indonesia dan dunia untuk berlomba dengan semangat optimisme pantang menyerah meraih prestasi terbaik," ujar Sapta Nirwandar, Rabu (17/10) kemarin.
Race Director Electric Jakarta Marathon 2018, Rina Tambunan mengatakan, sebagai upaya memajukan dan meningkatkan kualitas lomba, pihaknya melakukan kalibrasi rute lomba.
Kalibrasi dilakukan bersama Association of International Marathon and Distance Raced (AIMS) dan International Association of Athletics Federation (IAAF) pada akhir pekan lalu.
Sehingga rute dalam Electric Jakarta Marathon 2018 nanti sudah berstandar internasional.
Rina juga menambahkan, akan diberlakukan rute baru dalam perhelatan tersebut. Termasuk juga pemindahan garis start dan finish ke Gelora Bung Karno, Senayan.
"Nantinya garis start/finishnya berada di depan gedung TVRI yang berada di kawasan GBK," paparnya.
(baca juga: Perbandingan Skuat U-19 Era Evan Dimas dan Egy Maulana)
Meski rute baru akan diberlakukan dalam ajang ini, Rina menjelaskan, tetap akan menonjolkan keindahan berbagai landmark ikonik kota Jakarta. Seperti Kota Tua, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, dan Monas.
Electrical Jakarta Marathon 2018 terbagi dalam lima nomor, Yaitu Marathon dengan jarak 42 km, Half Marathon 21 km, 10 km, 5 km, dan Maratoonz untuk kategori anak-anak sejauh 1 km.
Ikuti Whatsapp Channel Republika