REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai 17-21 Oktober 2018, Madani Film Festival menayangkan belasan film mengenai kehidupan Muslim dari berbagai belahan dunia. Berikut beberapa judul film yang diputar di Djakarta Theater XXI, IFI Thamrin, Kineforum, Binus Alam Sutera, dan Binus JWC Senayan.
The Island Funeral
Film arahan sutradara Thailand Pimpaka Towira ini memenangkan "Best Asian Future Film Award" di Festival Film Internasional Tokyo pada 2015. Kisahnya berfokus pada perjalanan Laila ke Thailand Selatan, tempat di mana perempuan itu mempertanyakan identitasnya.
Timbuktu
Sinema besutan sutradara Abderrahmane Sissako ini mengeksplorasi kehidupan warga Timbuktu, Mali, yang berada di bawah pimpinan fundamentalis. Kisah mereka diwakili oleh tokoh penggembala ternak bernama Kidane (Ibrahim Ahmed dit Pino) yang menghadapi ketidakadilan.
Giraffada
Yacine (Saleh Bakri) adalah dokter hewan di satu-satunya kebun binatang yang tersisa di Tepi Barat, Palestina. Sebuah serangan udara telah menewaskan jerapah jantan di sana, membuat Yacine harus mencari cara menyelamatkan Rita, jerapah betina yang tengah hamil.
My Sweet Pepper Land
Setelah menolak tunduk di bawah pemerintahan Saddam Hussein, Baran (Korkmaz Arslan) pergi ke sebuah desa terpencil di Kurdistan Irak. Di sana, dia tak ragu melawan preman-preman lokal dan akhirnya jatuh cinta pada seorang guru.
The Blindfold (Mata Tertutup)
Film arahan Garin Nugroho ini menceritakan kehidupan religius tiga sosok berbeda. Ada Rima yang tergabung dalam kelompok terlarang Negara Islam Indonesia (NII), Jabir yang terpaksa menjadi pelaku bom bunuh diri, dan Asima yang putri tunggalnya diculik oleh kelompok fundamentalis.
Pagar Kawat Berduri
Meski dirilis pada 1961, sinema lawas ini telah direstorasi sehingga kualitas audio visualnya dalam kondisi baik. Cerita berfokus pada para pejuang sebelum era kemerdekaan Indonesia. Mereka ditahan di kamp Belanda lantaran nekat menyuarakan revolusi.
Foto: Madani Film Festival