Kamis 18 Oct 2018 13:26 WIB

Cairan Disinfeksi Disemprotkan di Balaroa dan Petobo

Penyemprotan disinfeksi dilakukan dengan bantuan helikopter dari udara.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Indira Rezkisari
Komando Tugas Gabungan Terpadu Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan penyemprotan disinfeksi melalui udara di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10).
Foto: Puspen TNI
Komando Tugas Gabungan Terpadu Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan penyemprotan disinfeksi melalui udara di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melakukan penyemprotan disinfeksi melalui udara di Kota Palu, Sulteng. Kegiatan ini dilakukan untuk menetralisir daerah yang terdampak likuefaksi beberapa waktu lalu.

Penyemprotan disinfeksi melalui udara oleh personel Kogasgabpad dan Kemenkes RI dilakukan di Desa Balaroa, Kecamatan Palu Barat dan Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Sulteng, Kamis (18/10/2018).

Penyemprotan disinfeksi ini dilakukan untuk menetralisir dua lokasi yang terkena dampak dari likuefaksi beberapa waktu yang lalu itu. Cairan disinfeksi tersebut disemprotkan melalui udara dengan menggunakan heli MI-8 milik Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB). Metode penyemprotan dilakukan dengan metode Water Spraying pada titik tengah yang terdampak likuefaksi.

Penyemprotan cairan disinfeksi ini bertujuan untuk membunuh kuman, bakteri, serta vektor yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Penyakit-penyakit tersebut, di antaranya diare, kolera, malaria dan demam berdarah yang disebarkan oleh serangga seperti nyamuk, lalat dan kecoa.

Cairan disinfeksi yang disemprotkan tidak berdampak bahaya bagi manusia, baik yang berada di dalam rumah maupun di tenda pengungsian. Sebelum melakukan penyemprotan cairan disinfeksi melalui udara, Kogasgabpad telah menghimbau kepada seluruh masyarakat yang berada di sekitar daerah tersebut untuk menggunakan masker. Mereka diimbau menggunaan masker penutup hidung dan mulut serta tidak berada di lokasi pemyemprotan dalam radius kurang lebih 200 meter

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement