REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang melakukan uji coba sirene peringatan gempa dan tsunami dua kali dalam sebulan. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesiap-siagaan terhadap bencana.
"Uji coba sirene dilakukan setiap tanggal 13 dan 26 pada pukul 10.00 WIB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Padang, Edi Hasymi, di Padang, Kamis (28/20).
Uji coba sirene perlu dilakukan untuk memastikan kondisinya, apakah masih dalam kondisi berbunyi maksimal atau tidak, hidup atau mati, serta mengukur jarak bunyi sirine yang harus terdengar dalam radius 300 meter. Ia menyatakan, kalau ada bunyi sirene, masyarakat tidak perlu khawatir karena sedang dilaksanakan proses uji coba untuk memastikan bisa berfungsi dengan baik. Saat ini, di Padang terdapat 20 sirene yang akan berbunyi selama satu menit saat uji coba.
Edi mengatakan, kesiapsiagaan terhadap bencana memerlukan kepedulian, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana. Mitigasi ini berupa upaya untuk mengurangi risiko bencana melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.