REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian telah melakukan pemeriksaan lokasi kejadian atau olah tempat kejadian perkara (TKP) bekas tembakan peluru yang mereka simpullan sebagi peluru nyasar di Gedung Nusantara I DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/10. Hasil pemeriksaan atau olah TKP, polisi menyimpulkan ada enam proyektil peluru yang diduga bersarang dan satu belum ditemukan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menerangkan kesimpulan itu karena ditemukan enam lubang bekas tembakan peluru nyasar. Namun, kepolisian hanya menemukan lima proyektil peluru di lokasi.
Kepolisian menemukan proyektil kelima pada Kamis (18/10) hari ini di Gedung Nusantara I Lantai 6 Ruang 0617, atau ruangan yang digunakan Effendi Simbolon (Fraksi PDIP). “Dengan demikian, total hasil temuan lubang bekas tembakan peluru nyasar ada 6 lubang di temukan lima proyektil dan satu belum ditemukan," ujar dia, Kamis (18/10).
Penemuan satu proyektil pada Kamis ini menyusul ditemukannya dua proyektil pada Rabu (17/10) dan dua lainnya pada Senin (15/10). "Peluru menembus dinding dari arah luar dan peluru berhenti di dinding atas jendela kaca bagian dalam," kata Dedi.
Kronologi penemuan ini, Dedi menjelaskan, bermula saat tim dari Inafis PMJ dan Tim Inafis Polrestro Jakpus melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Penyisiran dilakukan dengan cara manual dan pesawat tanpa awak (drone).
Saat melakukan penyisiran di lantai 06, tepatnya ruang 0617, tim Inafis menemukan lubang di dinding atas kaca jendela. Lubang itu diduga berasal dari proyektil peluru.
"Atas hal tersebut tim berkoordinasi dengan operator drone untuk mengecek apakah ada lubang dari arah luar yang tembus ke dalam,” kata Dedi.
Kemudian, ia menambahkan, tim melakukan pencarian proyektil tersebut dan menemukan satu proyektil di sela papan. “Tepat di bawah lubang yang diduga dari titik akhir proyektil," kata Dedi.
Rincian lima proyektil yang ditemukan, yakni
(1) Lantai 16 Ruang 1601 yang digunakan Wenny Warouw (Fraksi Gerindra)
(2) Lantai 13 Ruang 1313 yang digunakan Bambang Heri Purnama (Fraksi Golkar)
(3) Lantai 10 Ruang 1008 yang digunakan Vivi Sumantri (Fraksi Demokrat)
(4) Lantai 9 Ruang 0915 yang digunakan Khatibul Umam Wiranu (Fraksi Demokrat)
(5) Lantai 6 Ruang 0617 yang digunakan Effendi Simbolon (Fraksi PDIP)
Satu lubang bekas tembakan ditemukan di Lantai 20 Ruang 2003 yang digunakan oleh anggota Fraksi PAN Totok Daryanto. Namun, petugas belum menemukan proyektil, hanya ditemukan lubang bekas tembakan.
Untuk proyektil yang ditemukan, telah ditangani Puslabfor Polri guna penyelidikan lebih dalam. “Kami koordinasikan dengan Puslabfor,” kata Dedi.