Kamis 18 Oct 2018 20:18 WIB

Penanganan Banjir di Padang Butuh Keterlibatan Masyarakat

Masyarakat diminta tak menutup saluran air dan tak membuang sampah di drainase

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah warga melintasi banjir yang melanda daerah Jondul Rawang Barat, Padang, Sumatera Barat, Rabu (26/9).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Sejumlah warga melintasi banjir yang melanda daerah Jondul Rawang Barat, Padang, Sumatera Barat, Rabu (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sudah menjadi pemahaman umum bahwa hujan deras yang mengguyur Kota Padang, Sumatra Barat selama beberapa jam saja sudah menjadi ancaman yang serius bagi warga. Banjir bisa terjadi di berbagai titik di dalam kota yang sudah 'terbiasa' dengan banjir. Sampah-sampah tampak ikut mengalir di sungai-sungai besar, kemudian bermuara di laut lepas atau terdampar di pantai. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Padang Fatriarman Noer menyebutkan, sebetulnya pemerintah tak tinggal diam dalam mengantisipasi datangnya banjir. Saban tahun, sejumlah perbaikan saluran drainase dilakukan.

Namun tetap saja banjir selalu terjadi bila hujan deras terjadi berjam-jam. Menurutnya, ada peran masyarakat yang harus ditingkatkan dalam upaya pencegahan banjir. 

"Setelah diperiksan, saluran air tertutup sampah, atau tertutup karena pembuatan rumah. Akibatnya saluran menjadi tersumbat, tertutup dan sedimennya menebal," jelas Fatriarman di Padang, Kamis (18/10). 

Ia menilai, dibutuhkan kesadaran masyarakat yang tinggi agar banjir bisa benar-benar lenyap dari Kota Padang. Selain tentunya, lanjutnya, kebijakan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang bisa mengurangi risiko banjir. Bagi masyarakat, langkah sederhana yang bisa dilakukan misalnya dengan tidak menutup saluran air dan tidak membuang sampah ke dalam drainase.

"Kami menyayangkan warga yang hanya bisa mengeluhkan pemerintah tidak bisa mengatasi persoalan banjir. Padahal penyebabnya, salah satunya juga karena warga sendiri," jelas Fatriarman. 

Pemkot Padang, lanjutnya, sudah melakukan pelebaran drainase dari 80 centimeter (cm) menjadi 1,2 meter. Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan debit air yang melintas bila hujan deras datang. Namun, langkah ini harus diimbangi dengan kesadaran warga untuk merawatn drainase di sekitar rumah. Alasannya, laju sedimentasi di drainase di Kota Padang cukup tinggi. 

"Periksa lagi saluran drainase di sekitar kita, apakah tersumbat, atau banyak sedimennya. Kalau iya segera bersihkan, kalau tidak bisa, segera laporkan ke pihak terkait. Penanganan banjir tidak akan selesai jika hanya berharap dari pemerintah saja," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement