Jumat 19 Oct 2018 01:00 WIB

Stapac Tantang SM Pertamina di Semifinal Turnamen IBL

Stapac butuh usaha keras untuk menaklukkan Pacific yang melakukan perlawanan sengit.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pebasket Stapac Jakarta, Kaleb Ramot Gemilang (kanan) berusaha mencetak angka dengan dihadang pebasket Hangtuah, Steven Carsera (kiri) pada Turnamen Pramusim Indonesian Basketball League (IBL) di Gor Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/10/2018).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Pebasket Stapac Jakarta, Kaleb Ramot Gemilang (kanan) berusaha mencetak angka dengan dihadang pebasket Hangtuah, Steven Carsera (kiri) pada Turnamen Pramusim Indonesian Basketball League (IBL) di Gor Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duel klasik antara Satria Muda (SM) Pertamina Jakarta dan Stapac Jakarta bakal tersaji dalam laga semifinal Turnamen Pramusim IBL Gojek 2018. Kepastian pertemuan dua seteru lama ini terjadi setelah di pertandingan penentu pada Kamis (18/10) di Sritex Arena, Solo, Stapac mengalahkan Pacific Caesar Surabaya dengan skor 74-45.

Hasil ini menempatkan Stapac menjadi runner-up Grup Putih dan bertemu juara Grup Merah yang ditempati SM Pertamina. Pertemuan kedua tim yang akan dilangsungkan Sabtu (20/10), ini diprediksi berlangsung menarik dan menghibur warga Solo.

Saat laga melawan Pacific, Abraham Damar Grahita menjadi aktor kemenangan Stapac dengan mencetak 22 poin, 6 rebound, 2 assist, dan 3 steal. Kemudian ada Kaleb Ramot Gemilang yang menyumbangkan 12 poin dan Widyanta Putra Tedja dengan 11 poin.

Stapac membutuhkan usaha keras untuk menaklukkan Pacific yang melakukan perlawanan sengit. Terutama di babak pertama. Margin paling banyak yang bisa dibuat Stapac di babak pertama adalah 17 poin. Namun saat kuarter kedua berakhir, Stapac unggul dengan skor 35-22.

Kemudian di kuarter ketiga, Stapac mulai menemukan ritme permainan. Strategi offense juga berjalan dengan baik. Tiga three point jump shot dari Widyanta Putra Tedja dan Abraham Damar Grahita menjauhkan Stapac dari kejaran Pacific.

Lay-up dari Fandi Andika Ramadhani menutup kuarter ketiga dengan skor 57-32 untuk keunggulan Stapac. Di kuarter pamungkas, Stapac semakin mudah memasukkan poin ke jaring Pacific. Ini karena pemain Pacific sudah mulai terkuras fisiknya.

"Pada dasarnya kami tidak akan memperhatikan siapa lawan kami. Sebab di turnamen ini, kami akan mencoba untuk fokus pada tim sendiri. Pertandingan melawan Pacific sudah bagus, tapi bisa ditingkatkan lagi. Jadi semifinal atau apapun itu tidak akan berpengaruh pada kami. Kami tetap fokus pada tim kami sendiri," kata pelatih Giedrius Zibenas.

Pemain Pacific yang menyumbang poin paling banyak di laga ini adalah Yerikho Tuasela dengan torehan 15 poin, disusul M Hardian Wicaksono 10 poin. 

Pacific yang kalah di laga ini akan menjalani laga perebutan peringkat. Pacific akan menghadapi Bogor Siliwangi. Kedua tim sama-sama mengoleksi satu kemenangan dari empat pertandingan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement