Jumat 19 Oct 2018 04:20 WIB

Penghambat Qiamulail

Ibadah malam adalah sunah yang utama.

Red: Agung Sasongko
shalat tahajud/ilustrasi
shalat tahajud/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Imam Nawawi

Ibadah malam adalah sunah yang utama. Rasulullah sendiri tidak pernah melewati malam-malamnya, melainkan selalu dihiasinya dengan qiamulail (Tahajud). Bahkan, satu hadis meriwayatkan, apabila qiamulail, Rasulullah melakukannya dengan penuh kesungguhan, hingga bengkak kedua tapak kakinya.

Hal ini menunjukkan bahwa qiamulail adalah momentum penting yang seyogianya setiap Muslim tidak melalui malam, kecuali dengan mengikuti kebiasaan mulia Rasulullah itu. Di dalam Alquran, secara eksplisit Allah SWT menegaskan umat Islam untuk bangun di tengah malam. “Wahai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari.” (QS al-Muzzammil: 1-2).

Qiamulail Allah tegaskan adalah momentum yang baik untuk menyerap makna Alquran secara lebih berkesan, sehingga jiwa dapat merasakan ketenangan dan kenyamanan kala membacanya. “Sesungguhnya, bangun di waktu malam adalah lebih tepat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS al-Muzzammil: 6).