Jumat 19 Oct 2018 12:56 WIB

AS Ancam Kirim Militer ke Perbatasan AS-Meksiko

Ribuan migran dari Honduras dilaporkan akan memadati perbatasan AS.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Arah perbatasan Amerika menuju Meksiko
Foto: VOA
Arah perbatasan Amerika menuju Meksiko

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengirim pasukan militer dan menutup perbatasan AS-Meksiko. Ancaman ini disampaikan setelah ribuan migran dari Honduras akan memadati perbatasan untuk memasuki AS.

"Saya harus, secara keras, meminta Meksiko untuk menghentikan serangan gencar ini - dan jika (Meksiko) tidak dapat melakukannya, saya akan mengerahkan Militer AS dan TUTUP PERBATASAN SELATAN KAMI!" tulis Trump di Twitter, Kamis (18/10).

Perbatasan AS-Meksiko yang membentang hampir 3.200 km merupakan salah satu perbatasan tersibuk di dunia. Perbatasan ini memproses izin masuk ribuan orang setiap hari dan menghasilkan nilai dagang sekitar setengah triliun dolar AS per tahun antara Meksiko dan AS.

Ribuan migran Honduras pekan ini melakukan eksodus melewati Guatemala, dan mulai menyeberang ke Meksiko pada Kamis (18/10). Beberapa dari mereka berharap dapat memasuki AS untuk bisa melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan di negara asal.

Presiden terpilih Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan menteri luar negerinya, Marcelo Ebrard, akan berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Jumat (19/10) untuk membahas solusi dari masalah ini.

"Sebuah kesepakatan dapat dicapai. Kami akan menjaga hubungan kami dengan pemerintah Amerika Serikat. Sangat penting untuk menjaga hubungan pertemanan," kata Lopez Obrador, di Kota Saltillo, Kamis (18/10).

Baca juga, Trump Mulai Uji Prototipe Dinding Perbatasan dengan Meksiko.

Dalam sebuah rapat politik di Montana pada Kamis (18/10) malam, Trump mengatakan ia ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Meksiko karena telah berusaha menghentikan para migran sebelum sampai ke Meksiko.

Ribuan Migran dari Honduras itu harus melalui hutan berlumpur dan jalan-jalan perumahan, sambil membawa bayi yang ransel mereka. Di Guatemala City, tempat penampungan migran dipenuhi oleh orang-orang yang transit untuk melanjutkan perjalanan menuju Meksiko. Perbatasan terdekat berjarak sekitar 177 km.

"Jika kita tidak menyeberang, kita akan mencoba hal yang sama lagi. Kami berharap dalam kelompok besar ini, mereka akan membiarkan kami masuk," kata Gustavo Perez, warga Honduras di penampungan di Guatemala City.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement