Jumat 19 Oct 2018 13:40 WIB

Pontesi Wisatawan Muslim Milenial Capai 180 Miliar Dolar AS

Lebih dari 60 persen wisatawan Muslim adalah generasi milenial ataupun generasi Z

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Wisatawan Muslim tengah berlibur
Foto: Youtube
Wisatawan Muslim tengah berlibur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi wisatawan Muslim milenial dan generasi Z di pasar daring mencapai 180 miliar dolar AS pada 2026. Hal ini karena peningkatan ketergantungan terhadap internet, media sosial, dan smartphone untuk menemukan tempat-tempat wisata dan melakukan reservasi perjalanan secara online.

Dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (19/10), Mastercard-Crescent Rating Digital Muslim Travel Report 2018 (DMTR2018) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pembelian online oleh wisatawan Muslim pada masa yang akan datang. Penelitian juga menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen wisatawan Muslim adalah Generasi Milenial ataupun Generasi Z.

DMTR2018 merupakan laporan komprehensif pertama yang menyuguhkan informasi mengenai pola perjalanan online dan sikap wisatawan Muslim dari berbagai kelompok demografis yang berbeda. Laporan ini memperluas penelitian pada populasi wisatawan Muslim digital, sebagai bagian yang lebih besar dari Muslim Milennial Travelers (MMT) pada Muslim Millenial Travel Report 2017.

Laporan ini disampaikan pada acara Halal-In-Travel Asia Summit yang diselenggarakan oleh CrescentRating di ITB Asia 2018. CEO CrescentRating dan HalalTrip, Fazal Bahardeen mengatakan DMTR2018 mengungkapkan hal-hal penting mengenai perilaku dan preferensi online wisatawan Muslim.

Laporan ini memberikan pandangan mengenai layanan platform online dan jejaring sosial untuk mengevaluasi potensi pasar Muslim bagi para pengelola tujuan wisata, operator tur, maskapai penerbangan, dan pemangku kepentingan lain di sektor pariwisata dan perhotelan.

Dengan cepatnya perkembangan teknologi online dan metode pembayaran, serta meningkatnya penduduk Muslim yang lahir di era digital, sebagai segmen utama dalam pasar perjalanan Muslim, maka prospek di ranah digital sangat positif.

Destinasi-destinasi wisata harus memastikan bahwa pesan yang mereka sampaikan dapat menjangkau wisatawan Muslim melalui saluran online. Laporan ini memberikan kriteria segmentasi yang praktis dan siap pakai bagi para pelaku di industri untuk menjangkau kelompok sasaran yang berbeda.

"Digital itu nyata dan melampaui generasi," katanya.

Vice President Market Development Mastercard, Davesh Kuwedekar mengatakan pasar perjalanan Halal senantiasa menjadi salah satu segmen perjalanan yang bertumbuh paling cepat secara global. Dilihat dari kedatangan wisatawan Muslim yang mewakili sekitar 10 persen dari keseluruhan industri perjalanan global pada tahun 2017.

Wisatawan Muslim menghabiskan lebih banyak waktu untuk meneliti dan membandingkan informasi online sebelum akhirnya memilih dan membayar pengalaman perjalanan ideal mereka. Mastercard bekerja sama dengan mitra-mitra untuk menciptakan penawaran khusus di berbagai bidang yang menjadi minat para konsumen.

Seiring dengan meningkatnya jumlah konsumen yang menjelajahi lebih banyak negara dan wilayah, Mastercard melihat adanya peningkatan dalam penggunaan pembayaran non-tunai dan digital. Melalui opsi prabayar dan debit sebagai metode pembayaran elektronik yang lebih aman, nyaman, dan dapat diandalkan untuk memberikan ketenangan selama bepergian.

Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018 yang dirilis pada bulan April tahun ini, menegaskan bahwa pasar perjalanan Muslim akan terus mengalami pertumbuhan yang cepat hingga mencapai 300 miliar dolar AS pada tahun 2026. Pada tahun 2017, diperkirakan terdapat 131 juta wisatawan Muslim secara global.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement