REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Selatan (Sulsel) 3, Tamsil Linrung memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas tertinggi di dapilnya.
Dalam survei yang dirilis Script Survei Indonesia (SSI) disebutkan bahwa Tamsil mengungguli popularitas dan elektabilitas 22 calon anggota DPD RI dari Sulsel 3. Menurut Direktur SSI, Yuhardin, popularitas atau pengenalan Tamsil dalam survei SSI mencapai 8,29 persen dengan tingkat kesukaan 82,45 persen dengan elektabilitas 4,57 persen.
Dijelaskannya, survei dilakukan pada 3-9 September 2018 lalu dengan menggunakan metode multi stage random sampling. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 400 orang. Adapun sebarannya di wilayah Dapil Sulsel 3, meliputi Kabupaten Tana Toraja, Sidrap, Pinrang, Luwu, Luwu Utara, Enrekang, Palopo, serta Toraja Utara.
Dalam pers rilis yang diterima Republika.co.id, secara rinci disebutkan, dari sisi popularitas, Tamsil Linrung berada di posisi teratas, mengungguli tiga anggota DPD petahana. Politikus PKS ini tingkat popularitasnya mencapai 8,29 persen). Disusul Andi Muhammad Ihsan (4,15 persen), Moh Roem (2,44 persen), AM Iqbal Parewangi (2,20 persen), Lily Amelia (2,20 persen). Sisanya di bawah angka tersebut. Sementara anggota DPD petahana Ajiep Padindang (0,73 persen).
Tingkat pengenalan Tamsil Linrung berbanding lurus dengan tingkat elektabilitasnya. Sehingga elektabilitas Tamsil juga tertinggi dengan 4,57 persen. Disusul Andi Muhammad Ihsan (3,74 persen), AM Iqbal (2,91 persen), Abd Rahim Mas (2,49 persen), Yunus Razak (2,49 persen), Syaiful Saleh (2,29 persen). Sisanya di bawah 2 persen.
Yuhardin mengatakan dalam survei tersebut masih banyak responden yang belum menentukan pilihannya. "Masih ada sekitar 70 persen belum menentukan pilihan," ungkap dia.
Sehingga survei ini,lanjut Yuhardi, bisa menjadi referensi awal bagi semua calon anggota DPD RI. "Survei ini hanya khusus di Dapil Sulsel 3. Untuk dapil lain sementara berjalan surveinya," ungkapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika