Jumat 19 Oct 2018 21:11 WIB

Kain Jumputan Gambo Muba Go Internasional ke Australia

Kain jumputan Gambo Muba belum terkenal seperti kain songket Palembang.

Rep: Maspril Aries/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah model membawakan busana rancangan Rumah Songket Adis pada malam puncak Palembang Fashion Week di Palembang, Minggu (1/4). Malam puncak Palembang Fashion Week mempersembahkan kain khas Sumatera selatan salah satunya jumputan jenis Gambo Moeba produk UKM Sumsel.
Foto: Feny Selly/Antara
Sejumlah model membawakan busana rancangan Rumah Songket Adis pada malam puncak Palembang Fashion Week di Palembang, Minggu (1/4). Malam puncak Palembang Fashion Week mempersembahkan kain khas Sumatera selatan salah satunya jumputan jenis Gambo Moeba produk UKM Sumsel.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Kain khas asal dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel) go internasional. Kain dengan nama jumputan Gambo Muba tersebut, Jumat dipromosikan di Perth, Australia Barat. Kain yang didesain dengan pewarna alami tersebut langsung dipromosikan Ketua Tim Penggerak PKK Muba Thia Yufada.

Melalui komunikasi via Whatsapp Bupati Muba Dodi Reza Alex yang tengah berada di Perth bersama Ketua Tim Penggerak PKK Muba kepada Republika.co.id menjelaskan, promosi dan perkenalan kain Gambo Muba tersebut berlangsung di Margareth River Senior High School di Perth, Australia. 

“Di Perth kami memperkenalkan hasil produk lokal Muba, di antaranya jumputan Gambo Muba dan jaket Gambo Muba. Selain promosi Gambo Muba kami juga memberikan cenderamata kain dan aksesoris berbahan Gambo Muba kepada Principal Margaret River Senior High School Andrew Host. Dan dia mengaku sangat tertarik dengan  Gambo Muba,” kata Thia Yufada yang pernah berkarir sebagai presenter televisi swasta nasional.

Kain jumputan Gambo Muba memang belum terkenal seperti kain songket Palembang. Namun menurut Thia Yufada dirinya bertekad terus mempromosikan kain khas dari Muba tersebut bisa menembus ke dunia fesyen internasional.

Sebelumnya kain jumputan Gambo Muba banyak jadi cinderamata buruan atlet dan ofisial Asian Games 2018 yang berlaga di Palembang. “Jika hasil produk lokal kita sudah dikenal luas sampai ke dunia internasional dan banyak dicari maka ini akan meningkat penghasilan, khususnya para pengrajin atau pelaku pembuat Gambo Muba binaan Tim Penggerak PKK Musi Banyuasin,” ujarnya.

Thia Yufada menjelaskan bagaimana kain jumputan tersebut diberi nama “Gambo Muba.” Menurut kain jumputan tradisional khas dari daerah yang minyak dan gas tersebut, nama “Gambo Muba” diambil dari nama buah gambir. 

“Orang di Sekayu atau Muba menyebut buah gambir dengan sebutan gambo. Kain khas Gambo Muba merupakan kain jumputan yang berbeda dengan kain sejenis dari daerah lain. Kain Gambo Muba untuk perwarnaannya menggunakan perwarna alami dari gambir atau gambo bukan pewarna kimia,” kata Thia Yufada.

Selain pewarna alami, kain Gambo Muba memiliki kekhasan yang bisa dibanggakan khususnya pada warna dan corak yang cenderung berwarna teduh sehingga terkesan elegan, mewah, dan eksklusif. 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement