REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal mengatakan rencana Australia yang mempertimbangkan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak akan mengubah posisi Indonesia soal Palestina. Ketua Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) ini mengaku akan segera bertemu dengan duta besar Australia untuk Indonesia untuk menanyakan latar belakang rencana itu.
"Dan kita tentu berharap Langkah AS (Amerika Serikat) yang memindahkan kedubesnya ke Yerusalem tidak diikuti oleh negara-negara lain karena akan memperkeruh situasi," kata Dino saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (191/10).
Menurutnya, rencana Australia ini menandakan bahwa Australia tidak mendukung posisi pemerintah Palestina yang sekarang berada dalam masa sulit.
"Saya pribadi mengharapkan Australia tidak akan melakukan hal tersebut. Karena hal itu memberikan komplikasi lebih luas dan lebih jauh pada konflik Palestina Israel," tambahnya.