Sabtu 20 Oct 2018 16:58 WIB

Tontowi/Lilyana Terhenti di Tangan Ganda Nomor Satu Dunia

Pasangan yang akan pensiun ini gagal mewujudkan ambisi meraih juara Denmark Terbuka.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Foto: Humas PBSI
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah servis tanggung Tontowi Ahmad saat kedudukan 17-20 pada gim penentuan diserobot oleh Zheng Siwei. Tontowi sebenarnya mampu mengembalikan, namun shutlecock kembali tanggung yang langsung dismash oleh Huang Yaqiong sehingga mengakhiri permainan menjadi 21-17 untuk kemenangan pemain nomor satu dunia itu.

Hasil ini membuat Tontowi/Liliyana gagal melaju ke partai puncak Denmark Terbuka 2018. Dalam laga semifinal yang berlangsung, Sabtu (20/10), di Ondense tersebut, Tontowi/Liliyana menyerah 11-21, 21-19, dan 17-21 dalam waktu 50 menit atas ganda campuran Cina.

Tontowi/Liliyana yang menempati unggulan ketiga di turnamen level tiga ini gagal start dengan baik. Sehingga di gim pertama kalah mudah 11-21.

Setelah tertinggal 11-21 di gim pertama. Tontowi/Liliyana mampu bangkit pada gim kedua. Unggul sejak awal 11-8. Keunggulan terus dipertahankan, walaupun sempat disamakan 18-18, namun akhirnya menyudahi gim ini dengan 21-19.

Gim ketiga, Tontowi/Liliyana kembali mengawali permainan kurang bagus. Selalu tertinggal hingga jeda gim ketiga 6-11. Namun usai jeda tiga angka beruntun diraih, 9-11. Setelah mampu menyamakan 13-13, lawan kembali menjauh 17-13, 20-15. Setelah menembak dua angka akhirnya permainan selesai 21-17.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan keluarkan permainan terbaik. Memang kali ini lawan tidak mudah, harus lebih tenang. Kalau tertinggal jauh sulit untuk mengejar. Kalau mepet angkanya masih ada peluang,” ujar Liliyana dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (20/10).

Liliyana mengaku hanya berusaha menikmati permainan. "Ada di titik ini saja, sampai semifinal kami sudah bersyukur. Kami tidak mau asal kalah, kami memberi perlawanan sengit. Selama ini mereka menang mudah terus dari babak awal. Kali ini mereka agak tegang juga. Ekspektasinya kami ingin menang, tetapi namanya permainan kami harus menerima kekalahan," jelasnya.

Dengan kekalahan tersebut, pasangan yang akan pensiun akhir tahun ini gagal mewujudkan ambisinya untuk meraih juara di Denmark Terbuka. Sepanjang kariernya, peraih emas Olimpiade 2016 Rio de Jainero ini belum pernah meraih juara di Denmark Terbuka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement