REPUBLIKA.CO.ID, ODENSE -- Pasangan ganda putri Indonesia unggulan tiga, Greysia Polii/Apriyani Rahayu gagal melangkah ke babak final turnamen Denmark Open Super 750 2018. Di semifinal, lagi-lagi langkah Greysia/Apriyani dijegal unggulan pertama dari Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Sabtu (20/10).
Kedua pasangan terlibat dalam laga ketat sejak awal gim pertama. Mereka dikenal memiliki pertahanan yang ketat, sehingga kerap terjadi rally-rally panjang. Saat kedudukan 5-5, terjadi rally hingga 75 pukulan. Greysia/Apriyani tertinggal 9-11 di paruh gim.
Usai jeda, Yuki/Sayaka mempercepat pola permainan dengan terus mencuri serangan dari sejumlah rally. Perolehan angka mereka melesat dari 9-16, 10-19 dan 13-21 untuk Yuki/Sayaka.
Di gim kedua, Greysia/Apriyani terus berupaya mencari celah kelemahan dari pasangan Jepang ini. Greysia/Apriyani unggul dari 5-2, 7-4 dan 8-6. Yuki/Sayaka mampu menyamakan kedudukan saat 9-9 dan bahkan berbalik unggul 9-11 di paruh gim.
Keunggulan Yuki/Sayaka terus dijaga dari 10-12 dan 14-17. Saat kedudukan 15-18, kembali terjadi rally panjang hingga tercatat 126 pukulan. Yuki/Sayaka menyempurnakan kemenangannya dengan 16-21.
Dengan kekalahan ini, maka Greysia/Apriyani semakin tertinggal dalam rekor pertemuan terhadap Yuki/Sayaka menjadi 2-4. Empat kekalahan terjadi secara beruntun terhadap pasangan Jepang ini.
Dalam pertandingan ini, Greysia/Apriyani terlihat memakai jersey tidak resmi berwarna putih dengan tidak ada nama Indonesia di bagian punggungnya. Mengenai jersey tidak resmi yang dipakai Greysia/Apriyani, Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto mengatakan Greysia/Apriyani kehabisan jersey.
"Seharusnya kan karena kalah rangking, jadi Greysia/Apriyani memakai warna yang berbeda dengan pasangan Jepang yang memakai jersey merah juga. Sedangkan jersey Greysia/Apriyani yang selain berwarna merah sudah habis. Jadinya memakai jersey tidak resmi. Untung saja, masih diperbolehkan bertanding," kata Achmad Budiharto kepada Republika di GOR Djarum Magelang.