Sabtu 20 Oct 2018 19:29 WIB

Kemendes Danai Pembangunan Embung di Banyumas

Proses pembangunan embung dilaksanakan selama 120 hari kerja.

Embung. Ilustrasi
Foto: Antara
Embung. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mendanai pembangunan dua embung kecil di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Salah satunya di Desa Datar.

"Pembangunan embung di Desa Datar dimulai sejak Juli 2018 dan dilaksanakan selama 120 hari kerja sehingga diharapkan selesai pada akhir bulan November," kata Pimpinan Proyek Pembangunan Embung Kecil, Kamto .

Menurut dia, alokasi anggaran dari Kemendesa untuk pembangunan embung kecil di Desa Datar itu sebesar Rp 270 juta. Sampai sekarang progres pembangunannya sudah mencapai 80 persen.

Selain Desa Datar, kata dia, Kemendesa juga mendanai pembangunan embung kecil di Desa Kebumen, Kecamatan Baturraden, Banyumas. "Namun ukuran embung di Desa Kebumen lebih kecil jika dibandingkan dengan embung yang dibangun di Desa Datar," kata dia yang juga Kepala Urusan Perencanaan Desa Datar.

Ia mengatakan embung yang sedang dibangun di Desa Datar itu dapat menampung air hingga 1.000 kubik. Embung ini diharapkan dapat mengairi area pertanian di desa-desa sekitar.

Sekretaris Desa Datar Januar Ahmad mengatakan sesuai dengan instruksi Kemendesa, proyek pembangunan embung tersebut menggunakan mekanisme padat karya tunai dengan melibatkan masyarakat sebagai tenaga kerja.

"Dengan demikian, alokasi anggaran dari Kemendesa dipilah menjadi dua, yakni 70 persen untuk kegiatan pembangunan fisik dan 30 persen untuk HOK (Hari Orang Kerja) atau upah," kata dia.

Ia mengatakan berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan embung telah memenuhi kategori tersebut. Jumlah tenaga kerja yang terlibat pada awal pembangunan embung maksimal sebanyak 30 orang dengan upah harian sebesar Rp 60 ribu untuk pekerja, Rp 70 ribu untuk tukang, serta Rp 75 ribu untuk kepala tukang dan mandor.

    

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement