Ahad 21 Oct 2018 11:09 WIB

Pemimpin Eropa Tuntut Penjelasan Soal Kematian Khashoggi

Wartawan Jamal Khashoggi hilang setelah masuk ke kantor Konjen Arab Saudi di Istanbul

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Nidia Zuraya
Jamal Khashoggi
Foto: Instagram/@jkhashoggi
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sejumlah pemimpin negara Eropa menuntut Arab Saudi untuk menjelaskan dengan rinci penyebab kematian jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. Pernyataan ini disampaikan setelah Riyadh mengubah narasinya dan mengakui bahwa Khashoggi telah meninggal lebih dari dua pekan lalu di gedung konsulatnya di Istanbul, karena berkelahi.

Jerman menyebut penjelasan itu masih kurang jelas dan mempertanyakan apakah negara-negara Eropa masih harus menjual senjata ke Arab Saudi. Sementara Prancis dan Uni Eropa mendesak penyelidikan mendalam untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kolumnis Washington Post itu.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menyerukan penyelidikan penuh terhadap kasus Khashoggi. Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam pernyataan bersama dengan menteri luar negerinya, mengatakan penjelasan Saudi itu tidak cukup.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas juga turut mempertanyakan penjualan senjata ke Arab Saudi. "Kami mengharapkan transparansi dari Arab Saudi tentang kematiannya. Informasi yang disampaikan tentang peristiwa di konsulat Istanbul tidak memadai," kata dia.

Para pejabat Turki mencurigai Khashoggi, yang merupakan warga negara Saudi dan AS, telah tewas di dalam konsulat karena dibunuh oleh tim agen Saudi dan tubuhnya dimutilasi. Kasus Khashoggi telah menyebabkan kemarahan internasional.

Hubungan politik dan bisnis terancam terputus antara kekuatan Barat dan Saudi, sekutu AS dan eksportir minyak nomor satu di dunia.

Bagi sekutu Barat, pertanyaan utama mereka dalam kasus Khashoggi adalah apakah Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, yang telah menggambarkan dirinya sebagai seorang reformis, turut bersalah. Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud diketahui telah menyerahkan tugas pemerintahan Arab Saudi sehari-hari kepadanya.

Para pejabat Turki mengatakan jasad Khashoggi mungkin telah dibuang di Belgrad Forest yang berdekatan dengan Istanbul, atau di sebuah lokasi pedesaan dekat kota Yalova, 90 km di selatan Istanbul. Sumber-sumber Turki mengatakan pihak berwenang memiliki rekaman audio yang konon mendokumentasikan pembunuhan Khashoggi di dalam konsulat.

Seorang pejabat Saudi memberikan penjelasan pada Reuters secara terpisah. "Sekelompok warga Saudi terlibat pertengkaran fisik dan Jamal meninggal karena tercekik. Mereka mencoba untuk membuatnya diam," kata pejabat itu.

Media pemerintah Saudi mengatakan Raja Salman telah memerintahkan pemecatan lima pejabat, termasuk wakil kepala intelijen Ahmed Asiri dan Saud al-Qahtani, penasihat istana yang dianggap sebagai tangan kanan Pangeran Mohammed. Raja Salman juga memerintahkan restrukturisasi dinas intelijen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement