Ahad 21 Oct 2018 13:32 WIB

Parlemen AS Tolak Penjelasan Saudi Soal Kematian Khashoggi

Donald Trump menyebut pangeran Muhammad tak tersangkut kematian Khashoggi

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman bertemu Presiden AS, Donald Trump di gedung putih, Selasa (20/3).
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman bertemu Presiden AS, Donald Trump di gedung putih, Selasa (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Penuntut Umum Kerajaan Arab Saudi menyatakan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi meninggal di Konsulat Saudi di Turki akibat cekcok dan perkelahian dengan sejumlah orang. Pernyataan tersebut merupakan hasil investigasi awal. Namun, Parlemen Amerika Serikat (AS) menolak pernyataan tersebut dan akan menempuh sebuah tindakan.  

Dilansir dari Aljazeera, Ahad (21/10), disebutkan banyak legislator AS yang tidak menerima penjelasan Arab Saudi. Parlemen akan melakukan tindakan meskipun Presiden AS, Donald Trump mengamini pernyataan Saudi.

Baca Juga

Pada Pemilu Kongres yang akan datang, para anggota parlemen AS akan ‘berteriak’ untuk meminta pemerintah AS agar menanggapi suara parlemen. Namun, jika President Trump tidak memberikan respons sama sekali, parlemen akan tetap menempuh suatu langkah dalam mengusut kasus Khashoggi.

Presiden Donald Trump sebelumnya menyatakan, bahwa pangeran Mohammad tidak tahu menahu soal kematian Khashoggi. Trump sendiri pada awalnya mengatakan penyataan Penuntut Umum Saudi dapat dipercaya. 

Sosok jurnalis tersebut adalah warga negara Arab Saudi dan merupakan penduduk Amerika Serikat. Khashoggi juga merupakan kolumnis surat kabar di AS yang juga aktif mengkritik kerajaan Saud. 

Media pemerintah Arab Saudi, Alarabiya, Sabtu (20/10) melaporkan, Penuntut Umum Arab Saudi akan terus melanjutkan investigasi atas Jamal Khashoggi. Jurnalis berusia 60 tahun itu, dinyatakan Kerajaan Saudi telah meninggal dunia di dalam gedung Konsulat Saudi di Turki.

Namun, penyebab kematian akibat terlibat cekcok yang berujung pada perkelahian sehingga menewaskan Kashoggi. Sebelumnya, surat kabar pro pemerintah Turki, Yeni Safak, melaporkan Khashoggi dibunuh oleh sekelompok orang yang memiliki hubungan dengan Pangeran Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman.

Yeni Safak menuliskan bahwa Khashoggi disiksa secara sadis dan dimutilasi hingga kepalanya dipenggal. Laporan Yeni Safak berdasarkan pada bukti yang diterima dari sebuah rekaman dari Apple Watch yang dikenakan Khashoggi pada 2 Oktober lalu.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement