REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah geram melihat trotoar di sejumlah titik di Kota Padang dipenuhi oleh pedagang kaki lima (PKL). Awalnya, Mahyeldi hanya berniat berkeliling Kota Padang dengan sepeda miliknya.
Namun saat melalui ruas Permindo di Pasar Raya, Wali Kota terlihat kesal karena tepi jalan Permindo dan trotoar dipenuhi PKL. Padahal trotoar di kawasan Permindo belum lama rampung direnovasi.
Mahyeldi kemudian menyempatkan berdialog dengan PKL. Ia berusaha memberi pemahaman bahwa kawasan trotoar tidak diperuntukkan untuk berjualan. Sempat alot, Mahyeldi akhirnya memerintahkan Satpol PP untuk menertibkan pedagang yang bandel.
"Trotoar ini tidak boleh dipergunakan untuk berjualan, apalagi parkir kendaraan. Trotoar milik pejalan kaki," kata Mahyeldi, Sabtu (20/10) petang.
Satpol PP kemudian mengamankan tiga karung pakaian dan puluhan paket jilbab yang dijajakan oleh pedagang. Usai menjalankan shalat maghrib di sebuah masjid di Olo Ladan, Mahyeldi kemudian kembali mengayuh sepedanya ke kawasan Pantai Padang, tepatnya di Tugu IORA.
Sampai di lokasi favorit para turis untuk berfoto ini, Mahyeldi kembali geram. Alasannya, lagi-lagi trotoar digunakan untuk berjualan.
Mahyeldi yang didampingi oleh Kepala Satpol PP Padang Yadrison dan Kepala Dinas Pariwisata Padang Medi Iswandi menegaskan bahwa pengawasan terhadap penggunaan trotoar akan diperketat. Trotoar, lanjutnya, harus steril dari pedagang dan parkir kendaraan pengunjung.