REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Bank NTB Syariah. Kerja sama dilakukan untuk beberapa produk menyusul telah resminya Bank NTB berkonvensi menjadi Bank NTB Syariah berdasarkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal September lalu.
Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Askrindo Syariah, Soegiharto dan Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo dan didampingi oleh Senior Executive Vice President Askrindo Syariah Supardi Najamuddin serta Direktur Operasional Bank NTB Syariah Baiq Dien Rossana Djiwita dan Direktur Kepatuhan Bank NTB Syariah Ferry Satrio di kantor Bank NTB Syariah, Mataram, Jumat (19/10) lalu.
Direktur Utama Askrindo Syariah, Soegiharto mengatakan, perjanjian yang dilakukan ini merupakan kelanjutan kerja sama yang sebelumnya masih dengan unit syariah Bank NTB.
"Sebelumnya kita baru melakukan tiga kerja sama saat masih unit syariah Bank NTB, akan tetapi saat Bank NTB telah berkonvensi menjadi Bank NTB Syariah kita langsung melakukan kerja sama hingga lima produk yaitu produk Konsumtif, Produktif, Project Financing, Kontra Bank Garansi serta Penjaminan Pensiun," ujar Soegiharto dalam keterangan tertulis, Ahad (21/10).
Selain kerja sama tentang kelima produk tersebut, kedepan Askrindo Syariah juga akan bekerja sama dengan beberapa produk produk unggulan yang dimiliki perusahaan yang bentuknya akan dilakukan dengan inovasi produk dari kedua belah pihak.
Soegiharto melanjutkan, Askrindo Syariah melihat potensi kafalah dari Bank NTB Syariah ini cukup bagus dan melihat performa non performing finance (NPF)-nya sangat rendah.
"Potensi kafalah dari Bank NTB Syariah ini berkisar hingga Rp 5 triliun dalam setahun dan sekitar Rp 3 sampai 4 triliun itu adalah kafalah konsumtif," kata Soegiharto.
Sementara itu, terkait kinerja Askrindo Syariah, Soegiharto mengatakan, hingga September 2018 Askrindo Syariah telah membukukan Ujroh sebesar Rp 172 miliar naik 23,6 persen dibandingkan bulan September 2017.
Sementara itu hingga September 2018, Askrindo Syariah telah mencatatkan aset sebesar Rp 420 miliar, dan kafalah yang sudah dijamin sebesar Rp 10,2 triliun.
"Selanjutnya, Askrindo Syariah akan menerapkan beberapa strategi dalam melakukan penjaminan Syariah namnun tetap prudent," ujar Soegiharto.