Senin 22 Oct 2018 01:13 WIB

Ketum Golkar: Indonesia Butuh Pemimpin Melek Teknologi

Keberadaan teknologi akan memperkuat transformasi masyarakat dan ekonomi rakyat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Endro Yuwanto
Perayaan HUT Golkar. Presiden Joko Widodo (keemapat kiri), Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga hartarto (kelima kiri) serta fungisonaris Partai Golkar menghadiri Perayaan HUT Golkar ke-54 di JiExpo, Jakarta, Ahad (21/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Perayaan HUT Golkar. Presiden Joko Widodo (keemapat kiri), Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga hartarto (kelima kiri) serta fungisonaris Partai Golkar menghadiri Perayaan HUT Golkar ke-54 di JiExpo, Jakarta, Ahad (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, di era digitalisasi yang berkembang pesat, Indonesia membutuhkan pemimpin yang melek teknologi. Di satu sisi, pemimpin Indonesia ke depan tidak boleh canggung dalam berinteraksi ketika menghadapi perubahan teknologi.

Leadership dengan kecerdasan teknologi bahkan harus dibangun di semua level pemerintahan dan pada setiap pilar demokrasi,” kata Airlangga dalam perayaan HUT Partai Golkar di Jakarta, Ahad (21/10).

Airlangga menjelaskan, keberadaan teknologi akan memperkuat transformasi masyarakat dan serta ekonomi rakyat. Karena itu, pemerintah ke depan harus memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari upaya pemerataan ekonomi hingga ke pelosok.

Lebih lanjut, Menteri Perindustrian itu menjelaskan, di masa lalu ada sebuah trilogi pembangunan yang dikenal. Yakni stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi tinggi, serta pemerataan pembangunan.

Namun, di masa mendatang, lanjut Airlangga, trilogi itu harus ditransformasikan dengan industri yang berdaya saing, teknologi yang maju dan bermanfaat, serta sumber daya manusia yang unggul. “Pada 20 tahun yang akan datang, penggerak ekonomi Indonesia juga akan muncul dari empat sektor. Yakni industri, teknologi, inovasi, dan sumber daya manusia,” ujarnya.

Airlangga mengungkapkan, empat pilar yang ia sebutkan itu akan membawa ekonomi Indonesia mengalami leapfrog. Sehingga, ekonomi Indonesia di masa yang akan datang akan masuk ke dalam jajaran 10 negara ekonomi terbesar di dunia. Namun, adanya leapfrog, bisa jadi memompa ekonomi Indonesia masuk dalam 5 besar di waktu yang sama. “Untuk mewujudkan hal tersebut, kita butuh leadership yang melek teknologi,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement