Senin 22 Oct 2018 10:06 WIB

18 Perusahaan Makanan-Minuman Indonesia Promosi di Paris

SIAL merupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di dunia.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Dwi Murdaningsih
 Pekerja penangkaran burung walet menyortir sarang walet selepas panen.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Pekerja penangkaran burung walet menyortir sarang walet selepas panen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali berpeluang meningkatkan ekspor produk makanan dan minuman (mamin). Kali ini, Indonesia akan berpartisipasi pada pameran Salon International de l’Alimentation (SIAL) Paris yang akan diadakan di Paris Nord Villepinte, Paris, Prancis pada Ahad (21/10) sampai Kamis (25/10) mendatang.

Pameran ini merupakan salah satu pameran produk mamin terbesar di dunia dengan perkiraan jumlah pengunjung sekitar 155 ribu orang dan melibatkan 7.020 peserta dari 109 negara.

"Pameran SIAL Paris merupakan kesempatan mempromosikan produk mamin Indonesia bukan hanya di Prancis, tetapi juga di dunia. Selain itu, keikutsertaan pada pameran ini merupakan peluang untuk meningkatkan ekspor Indonesia," ungkap Atase Perdagangan Paris Megawati dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (21/10).

Pada pameran ini, Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 180 meter persegi di aula empat dan menampilkan berbagai macam produk mamin dari 18 perusahaan Indonesia. Produk yang ditampilkan antara lain produk teh dari Karsa Abadi, aneka keripik buah dari Kawanasi dan inovasi paprika oleh Java Peppers Indonesia.

Paviliun Indonesia di SIAL Paris 2018 merupakan hasil kerja sama Kedutaan Besar RI di Paris, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Luar Negeri, Atase Perdagangan Paris, Atase Perindustrian Brussel, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Milan.

Ekspor produk mamin Indonesia ke dunia pada periode Januari hingga Juli 2018 tercatat sebesar 3,53 miliar dolar AS atau naik 10,31 persen dari periode sama tahun 2017 yang sebesar 4,01 miliar dolar AS. Sementara ekspor produk mamin Indonesia ke Prancis pada tahun 2017 tercatat sebesar 8,21 juta dolar AS.

Tidak hanya melalui pameran, eskpor produk mamin juga dilakukan melalui platform ecommerce. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, Indonesia akan berupaya meningkatan nilai ekspor produk manufaktur ke pasar Cina dengan ikut serta dalam acara 11.11 Global Shopping Festival. Acara ini merupakan ajang pesta diskon besar-besaran di Cina yang diselenggarakan setiap 11 November dan sebelumnya dikenal sebagai Singles' Day (Hari Jomblo).

Airlangga menyebutkan, ada lima produk unggulan Indonesia yang akan diikutkan dalam penjualan daring di platform e-dagang milik Alibaba Group. Selain memiliki kualitas bagus, produk-produk tersebut dinilai diminati banyak oleh konsumen Negeri Tirai Bambu. "Lima produk itu yaitu kopi, crackers, kerupuk udang, mi instan, dan sarang burung wallet," ujarnya, Ahad (14/10).

Pemilihan lima produk tersebut bukan tanpa sebab. Menurut Airlangga, seluruh produk terpilih memiliki ketersediaan dalam jumlah yang besar dan siap untuk rilis di China. Selain itu, delivery dan logistiknya sudah siap.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement