REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Gempa yang melanda Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah membuat bangunan sekolah di wilayah tersebut rusak total. Kondisi tersebut membuat sejumlah sekolah di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi butuh bantuan tenda untuk keberlangsungan proses belajar mengajar.
"Sampai saat ini belum ada tenda sebagai alternatif proses belajar mengajar yang sifatnya sementara," ucap Guru Madrasyah Tsanawiyah Darussalam Desa Lolu, Kecamatan Biromaru, Anwar di Lolu, Senin (22/10).
Salah satu sekolah di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru Sigi yang rusak total dan tidak dapat lagi digunakan yakni Madrasyah Tsanawiyah Darussalam. Sekolah tersebut terdampak likuifaksi, namun tidak disertai lumpur.
Letak sekolah tersebut tidak berjauhan dengan Desa Jono Oge, kurang lebih sekitar 700 meter ke arah selatan dari sekolah tersebut. "Sekolah hancur, tidak dapat lagi untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Karena itu, harus ada campur tangan pemerintah untuk membantu," ujar Anwar.
Selain sekolah itu yang membutuhkan bantuan dan perhatian pemerintah. Beberapa sekolah lainnya juga membutuhkan bantuan pemerintah.
SDN 2 Desa Mpanau Kecamatan Biromaru misalkan, juga butuh bantuan tenda dan sarana lainnya juga kelancaran proses pembinaan siswa-siswi korban gempa. Begitu pula SDN 1 Mpanau, SD Inpres Mpanau, Madrasyah Tsanawiyah Alkhairaat Biromaru, SMPN 1 Biromaru, SDN LOlu, SD Inpres Lolu, SLB, SMAN 1 Sigi, SMK Persada Sigi, dan SDN Jono Oge.
Sebagian besar korban gempa di Desa Jono Oge, Lolu dan Mpanau Kecamatan Biromaru yang rumahnya tidak roboh telah kembali ke rumah, namun tetap membangun tenda di halaman rumah. Begitu pula warga Desa Lolu yang rumahnya roboh dan yang rusak berat telah kembali dan membangun tenda di halaman rumah.