REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian mendorong industri perkapalan nasional dapat berkontribusi dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Termasuk, dengan mendukung operasional di sektor migas.
"Perekonomian Indonesia akan tumbuh dengan adanya investasi yang berguna untuk menggantikan impor dan menghemat devisa. Upaya strategis inilah yang terus didukung Bapak Presiden Jokowi," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Senin (22/10).
Hal itu disampaikan Airlangga pada peresmian Kapal Seapup 3 milik PT Swadaya Sarana Berlian di kawasan pelabuhan Marunda, Jakarta. Ia mengatakan, diperlukan peningkatan investasi di sektor industri perkapalan guna menguatkan kemampuan sarana dan prasarana pendukung sektor migas tersebut.
Menurut Menperin, Indonesia mempunyai kepentingan untuk memajukan industri perkapalan nasional yang secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan, terutama di pasar domestik. Di samping itu, aktivitas industri perkapalan dinilai memberikan efek berantai yang luas sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian di sektor lainnya.
"Apabila kita melihat karakteristik wilayah Indonesia, potensi migas yang harus dikelola sebagian besar berada di wilayah lautan. Oleh sebab itu, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan armada kapal maupun sarana lain dalam mendukung kegiatan sektor migas tersebut sangat diperlukan," paparnya.
Langkah ini penting dilakukan agar kinerja dan produktivitas migas semakin meningkat, mengingat sektor tersebut punya nilai strategis bagi perekonomian nasional.
Berdasarkan capaian pada semester I tahun 2018, penerimaan negara dari hulu migas sebesar 8,5 miliar dolar AS atau telah mencapai 71 persen dari target APBN 2018 sebesar 11,9 milliar dolar AS. Sedangkan dari segi investasi, sektor migas telah mencapai 3,9 miliar dolar AS.
Apalagi, industri perkapalan nasional sebagai salah satu sektor strategis juga telah mencapai beberapa kemajuan. Kemajuan itu di antaranya peningkatan jumlah galangan kapal lebih dari 250 perusahaan dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 1 juta deadweight tonnage (DWT) per tahun untuk pembuatan kapal baru dan sekitar 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal.
"Kami mengapresiasi PT Swadaya Sarana Berlian atas kontribusinya terhadap pengembangan industri perkapalan di Indonesia, semoga banyak pekerjaan yang bisa dilakukan. Misalnya, kapal Seapup 3 ini yang pengoperasiannya 100 persen dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia," imbuhnya.
Airlangga memandang pembuatan kapal ini merupakan salah satu state of the art dalam dunia perkapalan.
Maka itu, diharapkan pengembangan Kapal Seapup 3 dapat menerapkan teknologi terbaru, terkait industri 4.0, khususnya dalam sektor migas.