REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi pembayaran Mastercard mendorong kolaborasi dengan lembaga keuangan syariah untuk menyambut pasar Muslim global. Mastercard juga berkomitmen untuk turut serta dalam pengembangan industri halal.
Direktur Mastercard Indonesia, Tommy Singgih menyampaikan Mastercard menggembangkan platform halal trip sejak dua tahun lalu untuk menjadi panduan wisata halal. Mastercard bekerja sama dengan sejumlah pelaku industri halal, seperti toko, restoran, hingga hotel terkait hal ini.
"Kami mendorong platform kerja sama dengan merchant label halal, memberi insentif atau diskon, pengguna kartu-kartu syariah akan diberi diskon jika bertransaksi di tempat-tempat label halal ini, seperti toko hijab, restoran," kata dia kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.
Tommy mengatakan seiring dengan berjalannya waktu, Mastercard mengembangkan potensi kolaborasi. Saat ini, penduduk Muslim sangat suka bepergian atau traveling sehingga keberadaan kartu pembiayaan syariah cukup penting bagi mereka yang benar-benar ingin hijrah.
Terkait traveling, Mastercard baru menyediakan fasilitas panduan informasi perjalanan halal. Panduan itu seperti di mana Muslim bisa mendapatkan makanan halal di berbagai belahan dunia, menginap dimana dan aktivitas lain terkait wisata halal.
Industri halal berkembang setiap tahun dan diperkirakan terus meningkat signifikan. Menurut Data Global Islamic Economic Report 2017-2018, skor indikator ekonomi Islam Indonesia masih berada di urutan ke-11. Potensi industri gaya hidup halal tercatat 2.006 miliar dolar AS pada 2016 dan diperkirakan akan mencapai 3.081 miliar dolar AS pada 2022.
"Kita masih kurang sosialisasi, edukasi, dan promosi produk syariah, padahal banyak yang sebenarnya ingin hijrah dari sisi keuangan," kata Tommy.