REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) tengah menyiapkan proposal untuk merespons tawaran bantuan perbaikan masjid atau mushala rusak di Sulawesi Tengah (Sulteng) dari Riyadh Bank. “Sedang disiapkan proposalnya, mereka akan bantu bangun beberapa masjid,” kata Ketua Departemen Kaderisasi Pemuda PP DMI Arief Rosyid kepada Republika.co.id, Selasa (23/10).
Dia menjelaskan, berdasarkan arahan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla pada Pemprov Sulawesi Tengah (Sulteng) dan DMI Sulteng akan dibangun masjid di sejumlah lokasi. Dia mengatakan DMI banyak menerima bantuan dari dalam maupun luar negeri untuk pembangunan masjid. Namun, Arief tidak menyebut berapa banyak jumlah dana yang terkumpul. Saat ini, pengumpulan dana masih terus berlangsung.
“Karena untuk bantuan rumah ibadah seperti masjid memang prioritas selanjutnya, setelah kebutuhan sandang dan papan korban terpenuhi,” ujar dia.
Riyadh Bank memberi bantuan pada umat Islam yang terkena bencana di Sulteng. Manajer cabang Riyadh Bank Mamdouh bin Mahmood Abdouh bertemu langsung dengan Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Jakarta, Senin (22/10). “Saya turut berduka dengan masalah yang menimpa umat Muslim di Palu. Insya Allah, saya mendukung (membangun) pada masjid,” ujar Mamdouh.
Dalam keterangan tertulis Kemenpan RB, Mamdouh mengungkapkan kunjungannya menyampaikan bantuan perbaikan masjid atau mushala yang mengalami kerusakan akibat gempa, tsunami, dan likuefaksi di Sulteng. Selain Riyadh Bank, sejumlah pengusaha Saudi juga menyatakan komitmennya membantu membangun kembali masjid yang rusak.
Wakil Ketua DMI, Syafruddin mengatakan, pimpinan DMI mengucapkan terima kasih atas bantuan Riyadh Bank. DMI, Syafruddin mengatakan, akan segera membuat proposal desian masjid tahan gempa kepada para donatur. "Ini untuk membantu pembangunan kembali masjid yang rusak berat atay rubuh akibat bencana alam di wilayah Palu, Sigi dan Donggala," kata Syafruddin.
Berdasarkan data yang dikumpulkan di lapangan, terdapat 195 masjid yang rusak akibat bencana yang terjadi pada 28 September lalu. Dari jumlah itu, sebanyak 50 masjid mengalami rusak berat.
Sekertaris DMI Imam Addaruqutni menjelaskan DMI memang memiliki program merehabilitasi masjid terdampak bencana, termasuk Sulteng. Karena itu, dia mengatakan, DMI sudah menurunkan tim untuk mengidentifikasi berapa banyak dan tingkat kerusakan masjid di Sulteng. Terkait dana bantuan Riyadh Bank, Imam mengatakan, DMI segera memetakan kebutuhan untuk perbaikan masjid atau mushala.