Selasa 23 Oct 2018 15:29 WIB

Rabithah: Pembakaran Bendera Tauhid Nodai Hari Santri

Rabithah meminta semua pihak menahan diri

Rep: Mabruroh/ Red: Karta Raharja Ucu
Anggota Banser membakar bendera tauhid (ilustrasi).
Foto: Dok YouTube
Anggota Banser membakar bendera tauhid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) ternodai dengan adanya aksi pembakaran bendera yang kini menuai kontroversi. Rabithah Alawiyah mengecam tindakan tidak patut yang dilakukan oknum banser GP Anshor terhadap bendera bertuliskan kalimat tauhid tersebut. 

Tindakan pembakaran menurut Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen Bin Smith telah menodai perayaan Hari Santri Nasional. “DPP Rabithah Alawiyah mengutuk aksi oknum tersebut dan menghimbau kepada GP Anshor untuk menempatkan persoalan dengan jernih dan proporsional serta tidak perlu menyibukan diri dengan membuat alasan yang terkesan membenarkan tindakan tidak beradab tersebut,” ucap dia dalam siaran pers, Selasa (23/10).

Kepada PBNU, pihaknya percaya tindak pembinaan terhadap organisasi sayap tersebut harus lebih digalakkan. Agar menghilangkan kesan di masyarakat bahwa Banser di bawah GP Anshor lepas kendali dan cenderung melecehkan serta fobia terhadap simbol-simbol Islam universal yang digunakan pihak lain yang bertentangan dengan pandangan mereka.

Meski mengecam,  Rabithah Alawiyah meminta agar semua pihak dapat menahan diri untuk menghindari terjadinya perpecahan. "DPP Rabithah Alawiyah merasa perlu menyampaikan imbauan kepada semua elemen umat Islam untuk menahan diri terhadap provokasi ini,” kata Habib Zen Bin Smith.