Rabu 24 Oct 2018 00:05 WIB

Tengku Zulkarnain: Wajar Bila Publik Marah kepada Banser

Wakil Sekjen MUI menilai wajar jika ada kemarahan terkait pembakaran bendera

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Bayu Hermawan
KH. Tengku Zulkarnain
Foto: Republika/Iman Firmansyah
KH. Tengku Zulkarnain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain menilai, bukan sesuatu yang salah jika ada kemarahan yang muncul dari tengah masyarakat akibat kasus pembakaran bendera. Sebab, bagaimanapun juga bendera yang dibakar itu terdapat kalimat tauhid.

"Wajar saja jika timbul reaksi atas pembakaran bendera Tauhid oleh Banser," kata Tengku saat dihubungi, Selasa (23/10).

Lebih lanjut, Tengku menilai bahwa perbuatan tersebut tidak bisa diterima oleh akal sehat. Bendera berwarna hitam bertulisan kalimat tauhid tidak dapat serta kerta diafilisasikan kepada salah satu organisasi. Ulah pelaku pembakar itu sangat tidak pantas. Sebab, hal tersebut dapat merembet ke masalah akidah.

"Tindakan itu memang tidak bisa diterima akal sehat," ujarnya menambahkan.

Ia mengatakan, Banser agar tidak hanya galak pada pihak lain. Namun, jika anggotanya membuat kesalahan, jangan bertingkah seakan tidak ada rasa bersalah sama sekali. Para pemuka Nahdlatul Ulama juga diminta untuk tidak membela dan mengecilkan peristiwa itu.

Apalagi, dengan menuduh pihak yang tersinggung dengan peristiwa pembakaran bendera tauhid sebagai pihak yang ingin membesar-besarkan peristiwa itu. Dia menegaskan, peristiwa pembakaran bendera tauhid tersebut memang peristiwa besar yang dapat memantik api besar.

Ustaz Zulkarnain juga berharap agar semua pihak dapat menyerahkan masalah tersebut ke pihak yang berwajib. Pihak berwajib jangan hanya diam membiarkan api membesar. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement