REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek mengatakan Indonesia harus waspada dan hati-hati terhadap penularan virus polio dari Papua Nugini. Papua Nugini menyatakan penyakit polio sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Untuk polio, Indonesia sudah bebas. Tapi tentu harus hati-hati karena di Papua Nugini sedang terjadi KLB," kata dia di Jakarta, Selasa (23/10).
Ia menjelaskan 70 juta anak di bawah 15 tahun sudah terlindung dari polio. Vaksin polio sudah termasuk dalam program imunisasi dasar lengkap yang diberikan kepada bayi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono memastikan di Provinsi Papua tidak ada kasus polio yang disebabkan penularan dari Papua Nugini. Ia menjelaskan hingga saat ini terdapat tujuh kasus lumpuh layu akut secara mendadak yang terjadi pada anak di Provinsi Papua, dua kasus di antaranya di Kota Merauke.
Pada tahun lalu juga terdapat 18 kasus lumpuh layu akut yang terjadi di Provinsi Papua, dengan dua kasus di Kota Jayapura dan satu kasus di Kota Merauke. Namun, Anung memastikan tidak ada satu pun kasus lumpuh layu akut tersebut yang disebabkan penyakit polio.
Kementerian Kesehatan memberikan perhatian lebih terhadap dampak KLB polio di Papua Nugini, dengan memberikan imunisasi polio kepada anak di Provinsi Papua dan Papua Barat. Pada program kampanye imunisasi Campak dan Rubella yang sedang dilaksanakan, pemberian vaksin MR di Provinsi Papua ditambah dengan vaksin polio.
"Per 17 Oktober, imunisasi di Papua diberikan dengan vaksin MRP, MR dan polio," kata Anung.