REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendes Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo mengklaim pemerintah terus meningkatkan kucuran dana desa selama empat tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Pemerintah telah mengucurkan Dana Desa sebesar Rp187 triliun untk mengurangi kesenjangan desa-kota," ujar Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dalam acara Diskusi "Media Forum Merdeka Barat (FMB) '4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla" di Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10).
Ia mengatakan penyerapan dana desa terus meningkat. Dari 82 persen di 2015, meningkat menjadi 97 persen di 2016, dan mencapai 97 persen di 2017. Peningkatan ini menunjukan bahwa tata kelola di desa sudah baik. Menurut Mendes PDTT, keberhasilan dari pengelolaan dana desa terletak dari pendampingan, bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan Kejaksaan.
"Kemendes juga bekerja sama dengan forum perguruan tinggi negeri-desa. Di mana setiap tahunnya kita mengirimkan 75 ribu orang ke perguruan tinggi negeri," tambahnya.
Eko menjelaskan dana sebesar Rp 187 triliun, dalam empat tahun ini sudah mampu membangun infrastruktur desa dengan skala masif. Ia memberi contoh, desa hampir empat tahun mampu membangun 158 ribu km jalan desa, lalu 75 ribu unit MCK, serta fasilitas air bersih sebanyak 942.927 unit.
Dampaknya selama 3 tahun ini terjadi pertumbuhan GDP di desa yang signifikan. Di 2014 GDP per kapita hanya Rp 540 ribu per bulan, 2018 sudah 800 ribu per bulan. Jadi kenaikannya hampir 50 persen. Jika dipertahankan dalam tujuh tahun ke depan, GDP perkapita dapat mencapai Rp 2 juta per bulan.
Dengan penyaluran Dana Desa yang benar, pemerintah berhasil mengurangi kemiskinan. Tahun lalu, ada penurunan jumlah orang miskin sebanyak 1,2 juta orang. Tapi yang menarik adalah fakta bahwa jumlah penurunan di desa 2 kali lipat dari penurunan orang miskin di kota.
Bahkan di desa kita berhasil mengurangi angka stunting yaitu dari 37 persen ke 27 persen. Hal itu dapat terjadi karena adanya ketersediaan air bersih dan sarana air bersih. "Proyeksinya dalam waktu 10 tahun di Indonesia nanti tidak akan ada angka stunting lagi dan angka gini rasio turun 5,48 menjadi 5,39," papar Mendes PDTT.