Rabu 24 Oct 2018 17:58 WIB

Soal Dana Saksi, Prabowo Kenang Saat Belajar di Eropa

Prabowo menilai dana saksi mengurangi korupsi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Calon Presiden no urut 2., Prabowo Subianto bersalaman bersama ibu-ibu saat hadir dalam Deklarasi Gerakan Emas (Gerakan Emak dan Anak Minum Susu) di Stadion Klender, Jakarta, Rabu (24/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Calon Presiden no urut 2., Prabowo Subianto bersalaman bersama ibu-ibu saat hadir dalam Deklarasi Gerakan Emas (Gerakan Emak dan Anak Minum Susu) di Stadion Klender, Jakarta, Rabu (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto setuju jika saksi pemilu dibiayai negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia menegaskan dengan adanya dana saksi tersebut sistem politik Indonesia menjadi tidak mahal.

"Saya belajar ke Prancis, saya lihat ke Eropa barat, pemilihan nggak mahal. Untuk jadi anggota parlemen di Inggris mungkin habis paling 100 pound, 200 pound itu sekitar empat juta rupiah," kata Prabowo di Stadion Klender, Jakarta, Rabu (24/10).

Ia juga menganggap adanya dana saksi tersebut dinilai mampu mengurangi segala macam bentuk korupsi. Oleh karena itu mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) mendukung setiap usaha untuk mengurangi ongkos politik.

"Jadi calon-calon bukan karena yang punya duit yang bisa maju tapi calon calon itu yang capable, yang paling disukai rakyat, yang paling mampu itu yang bisa muncul," ungkapnya.