REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta, menyatakan sampai saat ini resi gudang masih belum bisa dimanfaatkan. Padahal, fasilitas yang berfungsi untuk menyimpan bahan pangan ini dibangun sejak 2013 lalu.
Kepala Dinas UMKM Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta, Entis Sutisna, mengatakan, belum berfungsinya resi gudang itu akibat sampai saat ini belum ada pengelolanya. Adapun pengelola resi gudang itu, harus berstatus perusahaan (PT) atau minimalnya koperasi yang memiliki legalitas hukum.
"Karena belum ada pengelolanya, jadi sampai sekarang bangunan resi gudang dengan kapasitas 1.000 ton ini masih menganggur," ujar Entis, kepada //Republika.co.id, Rabu (24/10).
Menurut Entis, pengelola resi gudang ini tidak bisa sembarangan. Mereka harus memenuhi syarat yang telah diverifikasi oleh kementerian perdagangan (Kemenag). Karena itu, pihaknya sangat kesulitan mencari perusahaan atau koperasi yang layak mengelola resi gudang tersebut.
Entis menjelaskan, di Purwakarta ada satu resi gudang. Resi gudang tersebut berada di Desa Citeko, Kecamatan Plered. Resi gudang ini selesai dibangun pada 2013 lalu.
Entis mengakuit, banyak manfaat dari kehadiran resi gudang ini. Fasilitas tersebut mampu menyimpan bahan pangan dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga, dengan adanya stok bahan pangan yang tersimpan itu, maka harga bisa stabil.
"Resi gudang ini bisa untuk menyimpan beras, teh, kopi dan komoditas lainnya yang punya masa kedaluwarsa cukup lama," ujar Entis.
Entis mengaku, pihaknya ingin tahun depan resi gudang ini sudah bisa difungsikan. Apalagi, tahun kemarin sudah ada yang melakukan survei untuk penambahan fasilitas lainnya. Yakni, tim survei dari Bapebti, Bank Indonesia serta PT Pos Indonesia.
"Semoga tahun depan, resi gudang ini bisa difungsikan," jelasnya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, mengatakan, resi gudang itu ibarat Bulog daerahnya. Fungsinya, untuk menjaga harga tetap stabil. Sebab, resi gudang ini mampu menyimpan bahan pangan dalam waktu lama.
"Yang bisa disimpan, seperti beras, teh, cengkih, pala, kopi. Bila resi gudang ini sudah berfungsi, kita siap mendukungnya," ujar Agus.