Rabu 24 Oct 2018 19:40 WIB

Ini Solusi MUI Tangkal Bencana di Indonesia

Setiap Muslim untuk merasa wajib mengembangkan persaudaraan keimanan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
KH Didin Hafidhuddin
Foto: ROL/Sadly Rachman
KH Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar rapat pleno ke 32 bersama ketua dari berbagai organisasi Islam di Gedung MUI Pusat, Jakarta. Pertemuan dengan tema 'bencana, dusta dan benci' ini, untuk menyadarkan bahwa segala macam permasalahan yang terjadi berawal dari timbulnya rasa benci dan perkataan dusta. 

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Didin Hafidhuddin menjelaskan, marak terjadinya bencana, juga dapat disebabkan dari kebisaan berdusta dan membenci. Karena sejatinya, dusta dan benci dapat mengundang kemurkaan Allah SWT. 

"Rasulullah SAW juga selalu mengingatkan untuk selalu menjauhi perbuatan dusta, karena dusta dapat menjauhkan seseorang dari iman," katanya.

Dalam hal ini, dia menyarankan, setiap Muslim memandang sesama Muslim sebagai saudara seiman dan memperlakukan mereka dengan penuh kasih sayang, kejujuran, dan solidaritas, bukan dengan rasa benci, antipati, dan cenderung melukai. Hal ini, kata dia, sesuai dengan banyaknya kasus ujaran kebencian yang dilontarkan sesama Muslim, yang sepatutnya saling bela-membela.