Kamis 25 Oct 2018 05:18 WIB

Warga Dilatih Buat Pupuk Cair dari Urine Kelinci

POC bisa memiliki nilai ekonomi senilai Rp 20-30rb /liter.

Penerima Manfaat (PM) program Ternak Kelinci dari Rumah Zakat mengikuti pelatihan pengolahan urine kelinci menjadi pupuk organik cair (POC).
Foto: rumah zakat
Penerima Manfaat (PM) program Ternak Kelinci dari Rumah Zakat mengikuti pelatihan pengolahan urine kelinci menjadi pupuk organik cair (POC).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Penerima Manfaat (PM) program Ternak Kelinci dari Rumah Zakat mengikuti pelatihan pengolahan urine kelinci menjadi pupuk organik cair (POC).

Pelatihan dengan tema 'Temu Usaha dan Optimalisasi Ternak Kelinci' tersebut dilaksanakan Ahad (21/10) di desa Ngumpul Kec. Kandangan. Selain dihadiri Penerima Manfaat Rumah Zakat dari desa Campursari, pelatihan juga dihadiri stakeholder perkelincian Temanggung.

 Dalam acara tersebut, Agus Mawardi sebagai trainer pelatihan yang merupakan seorang praktisi pengolahan pupuk organik memberikan materi secara detail dan terperinci sehingga mudah dipahami oleh peserta pelatihan.

Selain menyampaikan secara teori, Agus Mawardi juga memandu praktek langsung pembuatan POC agar peserta lebih memahami cara pembuatannya.

Selama ini urine kelinci yang dihasilkan oleh peternak tidak dimanfaatkan dengan baik bahkan sebagian besar dibuang padahal jika diolah menjadi POC bisa memiliki nilai ekonomi senilai Rp 20-30rb /liter.

"Diharapkan melalui pelatihan dan praktek pembuatan Pupuk Organik Cair ini selain menambah keterampilan peternak dalam memproduksi POC juga memunculkan minat peternak untuk mengolah urine dan fases kelinci agar memiliki penghasilan tambahan," kata Agus Mawardi.

Dalam pelatihan tersebut juga terdapat sesi sharing dengan pelaku usaha perkelincian Temanggung. Tujuannya, agar penerima manfaat memiliki jaringan yang luas dalam melakukan usaha peternakannya baik pemasaran maupun penyediaan kebutuhan beternak kelinci.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement