REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kegiatan The International Young Muslim Women Forum yang diselenggarakan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Aryaduta Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (24/10) malam. Dalam kesempatan ini, Jokowi mengungkapkan langkah pemerintah dalam rangka memberdayakan perempuan. 

"Dalam kesempatan ini saya sedikit menjelaskan mengenai apa sih yang dilakukan pemerintah dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat, terutama perempuan," ujar Jokowi dalam sambutannya. 

Menurut dia, untuk memberdayakan kaum perempuan, pemerintah telah menjalankan program Bank Wakaf Mikro (BWM) berbasis pesantren. Menurut dia, program ini sudah berjalan di 33 titik pondok pesantren. "Bank Wakaf Mikro (BWM), kurang lebih 33 pondok pesantren. Yang dapet siapa? hampir 90 persen adalah perempuan yang memiliki jiwa bisnis," ucap Jokowi. 

Menurut Jokowi, program BWM ini akan terus dilakukan jika nanti terpilih lagi sebagai Presiden periode 2019 hingga 2023. Pasalnya, dari 28 ribu pesantren baru 33 pesantren yang bisa disentuh program ini. "Tapi memang dari 28 ribu pondok pesantren baru kita mulai 33. Tapi ini akan terus kita lakukan," kata Jokowi. 

Selain program BWM, menurut Jokowi, pemerintah juga sedang membangun balai latihan kerja (BLK) Pesantren.  Menurut dia, program ini juga disiapkan untuk melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli dalam berbagai bidang, seperti bidang komputer, desain, dan bidang lainnya.

"Karena memang SDM merupakan kunci bagi pembangunan ke depan," ujarnya

Sementara ini, menurut dia, baru ada 50 BLK di Pondok Pesantren. Tapi, tahun depan dia berjanji akan membangun minimal 1.000 BLK. "Tahun ini juga ada 50 balai latihan kerja di pesantren. Tapi tahun depan kita akan bangun mininal 1.000 balai di pondok pesantren," jelas Calon Presiden nomor urut 01 ini. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika