Kamis 25 Oct 2018 10:08 WIB

Pemprov Jabar Gandeng Kejati Awasi Anggaran Pendidikan

Emil yakin kerja sama dengan Kejadi membuat masalah akan berkurang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar menjalin kerja sama untuk mendampingi penggunaan anggaran di lingkungan pendidikan di Jabar. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama, antara Kejati Jabar dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, sekaligus peluncuran program Jaksa Sahabat Guru di Kantor Kejati, Selasa (23/10).

"Saya sangat mengapresiasi memuji luar biasa program Kajati ini ditunggu-tunggu yaitu melakukan pendampingan di proses awal dimensi pembangunan," ujar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan.

Menurut Emil, selama ini memang sudah ada Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang melakukan pengawasan dari sisi proyek infrastruktur. Namun, sekarang inisiatif baru datang dari Kajati untuk melakukan pendampingan dalam dunia pendidikan.

"Selanjutnya mungkin di dunia kepala desa dan lain-lain," katanya.

Sehingga, kata dia, pembangunan Jabar ini akan lebih terjamin. Karena, masalah sering kali muncul di ujung. Ia optimistis, kalau bekerja sama dengan Kejati maka masalah akan berkurang. "Karena kita melakukan preventif dengan pendampingan di awal. Sekolah juga tidak hanya dana dari pusat yang dikawal tapi dana dari masyarakat juga dikawal," katanya.

Karena itu, kata dia, rencana kerja anggaran sekolah itu juga harus ada di setiap sekolah. Arahan dari gubernur pun, harus juga disetujui tim kejaksaan.

"Dengan begitu semuanya aman dan kita fokus mendidik anak-anak kita," katanya.

Menurut Emil, saat perencanaan mungkin dilakukan internal institusi. Namun, kejaksaan akan memastikan kalau norma-normanya tidak ada yang dilanggar atau angkanya tak berlebihan sehingga masyarakat tenang.

"Di Jabar pendidikan ini betul-betul baik, solid, dan terkawal," katanya.

Hasil kerja sama ini, menurut Emil, nanti akan dievaluasi dalam sekian bulan. Kalau hasilnya positif, maka sebagai perwakilan pemerintah pusat ia akan melaporkan ke pusat. "Dana saya berharap ini nantinya dijadikan program nasional juga," katanya.

Emil pun berkelakar, kalau keberadaan TP4D akan membuat semua tidur nyenyak. Karena, berdasarkan pengalamannya selama ini kalau ada proyek yang ada dikawal Kejati maka tak akan ada yang mengganggu.

"Kalimat 'dikawal Kejati' lumayan sakti," kata Emil sambil tertawa.

Emil sangat mendukung program 'jaksa sahabat guru'. Karena, jumlah guru di Jabar hampir 500 ribu dari TK sampai SMA. Saat ini, tugasnya tak hanya mengajar tapi juga ada hal-hal adminstratif. Padahal, anggaran dinas pendidikan nilainya triliunan. Apalagi kalau masuk ke dana BOS sering kali masalahnya adalah salah tafsir.

"Bahwa tafsirnya untuk anu, tapi ga boleh menafsir," katanya.

Emil menilai, orang yang berperkara karena dua hal. Pertama, memang niatnya jahat jadi pelaku merekayasa. Kedua, ada juga yang krg ilmu pengetahuan. Salah mengambil keputusan, ujungnya jadi perkara.

"Urusan ini mulai selanjutnya akan di kawal oleh Kejati. Hari ini Kajati dan gubernur memberikan perlindungan lahir batin. Sampaikan pada guru-guru karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa tidur nyenyak," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement