Kamis 25 Oct 2018 11:00 WIB

Puan: Insya Allah 2019 Sebagian Rumah di NTB Terbangun

Puan meminta warga mengikuti mekanisme yang berlaku dalam proses pencairan bantuan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah Kuat Aman Cepat (Kumac) di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Ahad (21/10/2018).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah Kuat Aman Cepat (Kumac) di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Ahad (21/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam menuntaskan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah memiliki target pengerjaan selama enam bulan.

"Target enam bulan secara bertahap kami akan lakukan itu dan 2019 insya Allah sebagian dari rumah akan terbangun," ujar Puan seusai rapat koordinasi percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi di Kantor Pemprov NTB, Rabu (17/10).

Puan meminta warga bersabar dan mengikuti mekanisme yang berlaku dalam proses pencairan bantuan agar rehabilitasi bisa berjalan dengan maksimal.

"Memang dari rehabilitasi seperti ini tidak mungkin kita hanya butuh enam bulan, tapi sekitar satu-dua tahun sampai semua berjalan normal kembali," kata dia.

Puan menyampaikan, pemerintah telah memberikan kemudahan dengan meringkas 17 lembar persyaratan menjadi hanya satu lembar.

"Alhamdulillah dari 472 pokmas (kelompok masyarakat) yang sudah ada verifikasi di 7 kabupaten/kota untuk pencairan dari kemarin dan mulai besok pokmas sudah bisa mendapatkan uang masing-masing," ujar dia.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap terus menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan fasilitas publik serta rumah warga yang terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan pemerintah untuk masyarakat membangun rumahnya yang hancur akibat gempa sudah banyak yang disalurkan dan ratusan rumah sudah dalam proses pembangunan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement