Kamis 25 Oct 2018 13:40 WIB

Dua Korea akan Tarik Semua Senjata di Perbatasan

Dua Korea akan menghanjurkan pos penjagaan di desa perbatasan Panmunjeom.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
 Personil tentara Korea Selatan berpatroli di jermbatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Peju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)
Personil tentara Korea Selatan berpatroli di jermbatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Peju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) akan menarik semua senjata api dan menghancurkan pos penjagaan di desa perbatasan Panmunjeom. Pernyataan itu diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Korsel pada Kamis (25/10).

Desa Panmunjeom yang juga dikenal sebagai Joint Security Area, secara historis telah menjadi pusat perhatian dan lokasi kunci untuk diplomasi antara kedua Korea sejak perpecahan mereka pada 1953. Perbatasan sepanjang 250 km itu adalah satu-satunya tempat tentara Korut dan pasukan Komando PBB yang dipimpin AS berdiri berhadap-hadapan.

Juru bicara kementerian, Choi Hyun-soo, mengatakan perlucutan senjata akan mulai dilakukan pada Jumat (26/10). Langkah itu diambil setelah hubungan diplomatik kedua negara semakin mencair.

"Saya tahu hal itu akan berjalan sesuai rencana," kata Choi kepada wartawan, dikutip Channel News Asia.