Kamis 25 Oct 2018 15:40 WIB

Pemerintah Sumbar Mulai Petakan Risiko Konflik Pemilu 2019

Sumbar masuk dalam 3 besar provinsi di Indonesia dengan kerawanan konflik tertinggi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman  mengenakan pakaian pengantin pria Minang, usai meresmikan Rumah Pintar Pemilu KPU Sumatera Barat, di Padang, Kamis (18/5).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengenakan pakaian pengantin pria Minang, usai meresmikan Rumah Pintar Pemilu KPU Sumatera Barat, di Padang, Kamis (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemangku kepentingan di Sumatra Barat, termasuk Pemda, kepolisian, TNI, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), mulai melakukan pemetaan risiko konflik menjelang pemilihan umum (pemilu) 2019. Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menyebutkan bahwa masing-masing pemangku kepentingan sudah berbagi tugas sesuai tupoksi masing-masing, mengenai upaya apa saja untuk menekan risiko konflik ini.

"Jadi tadi sudah dipetakan potensi konflik apa saja, dan sudah diantisipasi dari sekarang. Karena sudah jelas tanggung jawab masing-masing instansi, kita jalani sebaik-baiknya," jelas Nasrul usai memimpin rapat koordinasi pengamanan Pemilu 2019 di Mapolda Sumbar, Rabu (24/10).

Berdasarkan paparan Bawaslu Sumbar, lanjut Nasrul, sejumlah daerah yang disebut memiliki tingkat kerawanan konflik yang cukup tinggi adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kota Payakumbuh. Bahkan Sumatra Barat sendiri masuk dalam 3 besar provinsi di Indonesia dengan kerawanan konflik tertinggi. Penilaian ini melihat potensi konflik pemilu, termasuk antarpartai politik dan antarcalon legislatif.

"Meski begitu, kami bertanya-tanya itu dari mana? Toh sampai hari ini Sumbar aman nyaman. Data ini dipertanyakan," ujar Nasrul.

Nasrul juga menjamin seluruh laporan kecurangan Pemilu akan ditindak oleh Bawaslu. Ia juga mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak terlibat kampanye dan politik praktis.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal menambahkan bahwa pihaknya menerima masukan dari Bawaslu mengenai pemetaan tingkat kerawanan potensi konflik pemilu 2019. Pemetaan ini dibagi ke dalam beberapa tahap: pendataan jumlah pemilih, kampanye, pemilihan, hingga pelantikan presiden dan wakilnya.

"Kami sudah petakan bertahap," jelas Fakhrizal.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِنَّآ اَحْلَلْنَا لَكَ اَزْوَاجَكَ الّٰتِيْٓ اٰتَيْتَ اُجُوْرَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِيْنُكَ مِمَّآ اَفَاۤءَ اللّٰهُ عَلَيْكَ وَبَنٰتِ عَمِّكَ وَبَنٰتِ عَمّٰتِكَ وَبَنٰتِ خَالِكَ وَبَنٰتِ خٰلٰتِكَ الّٰتِيْ هَاجَرْنَ مَعَكَۗ وَامْرَاَةً مُّؤْمِنَةً اِنْ وَّهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ اِنْ اَرَادَ النَّبِيُّ اَنْ يَّسْتَنْكِحَهَا خَالِصَةً لَّكَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۗ قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِيْٓ اَزْوَاجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ لِكَيْلَا يَكُوْنَ عَلَيْكَ حَرَجٌۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah engkau berikan maskawinnya dan hamba sahaya yang engkau miliki, termasuk apa yang engkau peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersamamu, dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi ingin menikahinya, sebagai kekhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki agar tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. Al-Ahzab ayat 50)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement